She is, Rara Ratria

Assalamualaikum! saatnya ngobreng~~~ Apasih Ngobreng? Ngobrol Bareng Kanad! *apasih
Okeh, langsung aja kita cerita (kita? Elo kali, Nad).

Jadi gais, semalem pas lagi ngaji (cieh ngaji, pencitraan :')) gasengaja, duduknya sampingan sama Mbak Rara, TekInd UI yang baru saja lulus dan akan melangsungkan pernikahan yang bedanya cuma seminggu doang, sama.. sama.. #kemudiankeceplosan. HEU. :'P
Okelah intinya beliau akan melangsungkan pernikahannya sebentar lagi. Mba Rara ini orangnya baik dan dewasa (yaiyalah ya, sesuai umur~) *dikeplakmbarara
Ceritain gimana Mba Rara dulu kali yeeess? iyes. oke baiklah, sebelum menyambung percakapan kami saat ngaji, tadi. (ngaji malah ngobrol. hih).

Pertama kali ketemu Mba Rara, hmm.. kapan yak :3 Lupa ih. Di tangga apa dimana gitu, deh. Yang jelas sih di PPM (menurut ngana?). Fisrt Impression waktu ketemu, ih mbaknya cancik bingits :3 tapi sombong gak yah :3 orang cantik suka sok, nyebelin, lalala sih :3 kecuali aku, deh :3 *dibompemirsah
Mba Rara, yang modis trendi cantik tinggi putih proposional ini menurut gue menjadi keren karena dia kuliahnya jurusan tekhnik. Men, anak tekhnik itu kenapa keren sih, men? Apalagi cewe. Cewe cantik anak tekhnik. DUH YAAAAA. Kalo gue diberi kesempatan untuk memilih jurusan apa yang bakal gue ambil di tekhnik, rasanya gue bakal milih arsitektur (?) (emang arsitek, teknik nad? #failed). Eh, ini kenapa jadi cerita gue deh. :| Maap yak Mba Rara~ *salim*
Nah, karena gue anaknya pendiam dan pemalu, jadinya ya gue gak nyapa gak apa ke Mba Rara yang awalnya gue pikir anak semester tujuh ini. Dan betul saja beliau ini semester tujuh. Tapi ekstensi. Jadi umurnya lebih tua dua tahun diatas gue. Muehehehe #terharu #adaperempuanyanglebihtuadariguedippm *larilari kecil* Gue pun beranggapan kalo Mba Rara ini cewe cantik nan sombong, maka malaslah gue memulai percakapan. Tapi... setelah entah karena apa kita berbicara, Mbak Rara ini jauh dari sifat sombong congkak dan angkuh. Pembawaannya lemah lembut (padahal anak tekhnik), ngemong, pokoknya perempuan tulen deh! Gak kayak gue ini..... *hening -_-

Beliau ini pecinta drama korea sejati, kalo udah nongkrongin dramkor (idih nyingkat2. Alay. Bodo!) Mbak Rara, bisa tiga harian penuh di kamar sambil nangis-nangis bombay. Uwahahaha. Kadang gue ikutan nonton, tapi berhubung gue sibuk (ye kan), jadinya gak konsisten nontonnya.

Ohiya, sebelumnya liat penampakkan Mbak Rara dulu keleus yeey~



Gims? Tantik Kan? :3

Yasudahlahya, pria-pria pembaca setia saya, boleh lah berpatah-patah hati ria, karena dara cantik ini akan segera dipersunting pangerannya. Gausah sedih, tetap semangat! Kawin satu, masih banyak perempuan jomblo seribu. Masalahnya yang jomblo dan cantik kayak gini, mau atau enggak sama kamu. Iyah, itu. :3

Well. to the well well. Balik lagi ke Mbak Rara, nah lama-kelamaan saya sudah mulai dekat nih dengan beliau (idih. Sok deket). Lumayan banyak berkomunikasi lah ya, entah itu tentang diet, berat badan, olahraga, seserahan, perni.... #eh HAHA. Ya pokoknya banyak lah ya brew. Makin kesini, kenal doi (doi? udah gapake beliau. Ceritanya udah deket ngets. :'PPPP) si doi gokil juga meeen. Otaknya masih 11 12 13 14 15 lah ya sama gue kalo udah ngomongin ... *sensor* HAHA. Jadi, kurang lebih segitu dulu deh ceritanya tentang Mbak Rara. Kapan-kapan kita sambung lagi yaaa.


#sepertikelupaansesuatu


#garingNad


#okefine -_-


Baiklah, baiklah. Karena kalian memaksa gue menceritakan obrolan kami dikala mengaji itu (Padahal gada yang maksa, Kasian), gue bakal ceritain.

Jadi gini skripnya:
N: *lagi ngobrol ngalor ngidul* *ngeliatin mulut Mba Rara* IH! Mba Rara udah gapake behel lagi yaaaaa~ *muka sumringah agak lebay*
R: iyaa, hihi udah atuh ih jangan diliatin. Malu~ *senyum2 perempuan jawa yang lagi dipingit*
N: Hahahaha, biasa aja ih Mbak. kenapa kok dilepas?
R: Yaa, kan mau nikah~
N: Lah, terus kenapa? *muka bego* *asli bego gak dibuat2*
R: iih, masa gangerti, nanti ci**annya susah, kan Nad~ *senyum2 binal* (senyumnya gak konsisten bener dah si mbak Rara ini. Tadi kayak perempuan jawa yang dipingit, sekarang kayak cewe-cewe malam --')
N: *Hening* *Shocked* (serius ini gue shocked beneran, masalahnya yang ngomong begini Mba Rara. MBAK RARAAA MEEEN. hahahaha)
N: atuh da Mbak Rara ini lagi di mesjiiidd .________. untung gak ada anak2 MABA yah :|
R: hahaha, atuh da aku tadi udah ngomong sama Nesya~ (Nesya: salah satu anak MABA di PPM) hihi
N: Meeehh -_________-



Okeh ini aslinya ada terusannya, tapi yaudah deh yaa segini aja dulu. Biar kamu-kamu kangen sama akuh :*
dadah! Wassalamualaikum! ^^-

Dia yang Kuat

Kalau ada cinta yang paling kuat, tanyakan kepada Ali dan Fathimah, bagaimana mereka menyimpan rapat-rapat perasaannya saat belum tepat, padahal mereka hidup dan besar bersama. Atau paling tidak, tanyakan kepada mereka, orang-orang di sekelilingmu yang berpuasa cinta. Yang rela tidak melakukan sesuatu untuk menuruti hawa nafsunya, demi menjaga orang yang dia cinta. Sedikitpun. Yang merelakan dirinya sendiri di dalam kerinduan tak terbendung, dan pecah di sepertiga malam. Yang berbisik lirih kepada Tuhannya, memohon, "aku hanya ingin, kami bersama sampai di surga dengan caraMu. Bagaimanapun jalannya. Securam dan seterjal apapun."

Berdo'alah

Pernahkah kamu meminta sesuatu yang tidak kamu ketahui sebelumnya?
Seharusnya pernah. Kalau belum, lakukanlah.

Berdoa tentang sesuatu yang tidak kamu ketahui tentang apa-apanya.
Berdoa meminta baik-bainya. Dijauhkan dari buruk-buruknya.
Berdoa, tidak tahu bagaimananya, tapi tau tujuannya.

Meminta, tanpa memaksa, tapi berharap sebesar-besarnya. Seindah-indahnya.
Meminta, berulang-ulang. Tidak tahu malu.
Meminta, hingga terisak, lalu lega. Belum dijawab, namun yakin suatu saat akan diberi.

Suatu waktu, yang tidak kamu ketahui saatnya, dimana letaknya, bagaimana caranya, yang baik akan datang. Yang indah, mengalun lembut di nadi. Yang didoakan menghampiri. Kamu terkejut, hingga tak dapat berkata-kata. Kamu berdoa dalam diam. Kamu bersyukur tapi diam. Kamu ingin melafalkan kata-kata pujian indah untuk Sang Pencipta, tapi terbata. Kamu haru dalam isakan rasa terkejutmu. Kamu menemukan dirimu tidak dapat melukiskan rasa yang berpadu diantara kesetiaanmu dalam menanti dan meminta. Lalu kamu bersujud. Berterima kasih kepada Maha Pencinta.
 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon