Grand Design Kurikulum Homeschooling untuk Keluarga Muslim

Ibu ini sedang santer di timeline salah satu akun sosial media yang saya miliki. Dan Kepo-lah saya menuju berkunjung ke akun ibu ini, ibu ini memang menginspirasi, gumam saya dalam hati. Tibalah saya pada saat pertama kali membaca status yang ini, judulnya saja sudah mencengangkan.

"Grand Design Homeschooling Keluarga Kiki Barkiah dan Aditya Irawan"

(((Grand Design)))

Agak-agak ngeri-ngeri seru gitu kan ya kalo denger kata Grand Design.. biasanya yang Grand dan di design itu sih ya gajauh-jauh dari konspirasi (lol, bacaannya). Nah, sekarang grand designnya tentang sebuah keluarga. Tepatnya grand design untuk mendidik generasi ke depan, sehingga melahirkan generasi-generasi yang luar biasa mengerti tentang islam dan mencinta kepada Tuhannya, Alloh SWT.

Wow. Waktu baca judul, kemudian baca kurikulum yg dikonsep satu per satu dengan setulus cinta dan mantap oleh suami istri tersebut, bikin saya makin wow. Wow. Woooow. Subhanalloh, Alhamdulillah. Allohu Akbar. Luar biasa. Saya butuh ini. Beberapa teman saya, mungkin butuh ini. Orang lain butuh ini, saya pikir begitu.

Memiliki visi membangun generasi keturunan yang sholih, muslih, hafizh dan produktif, ini teh Kiki membawa kita untuk melihat gambaran yang jelas tentang output apa yang keluarga muslim ingin capai demi kebahagiaan dunia dan akhirotnya, bukan hanya selamat, tapi juga bahagia. Bahagia yang menyelamatkan.

Teh Kiki berhasil merumuskan sebuah kurikulum yang memudahkan kita untuk mengetahui dan bisa mempraktekannya dengan memberikan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dengan detil dan rapi. Subhanalloh. Sungguh Maha Suci Alloh yang memberikan beliau ilham yang baik dan menginpirasi kita semua.

Saya dan Teh Kiki tidak akan menjamin bahwa dengan kurikulum tersebut anak-anak akan berhasil seperti output yang diharapkan. Namun, hal ini memudahkan saya (khususnya) sebagai orang tua baru yang perlu trik, tips, tata cara, tolak ukur, kurikulum, sebuah konsep atau apapun itu sehingga bisa memudahkan kita (re: saya) menjalani peran sebagai orang tua dengan segala kewajibannya. Seperti kata Ippho Santosa, parenting itu tidak boleh tidak berhasil, karena kita tidak bisa mengulanginya lagi.

Kata orang, Live Life to the Fullest.
So, kenapa juga saya (kita), gak mencoba menjadi orang tua yang terus belajar untuk anak-anak kita, kelak? Gak menjadi orang tua yang bersungguh-sungguh mendidik dan menunaikan kewajibannya dengan baik?

Kenapa?

Kenapa ketika menjadi mahasiswa mau jadi mahasiswa yang terbaik, dengan IP terbaik atau lulusan terbaik? Kenapa waktu dikantor mau menjadi karyawan terbaik? Kenapa ketika dirumah gak ingin menjadi orang tua terbaik? Memberikan seluruh bekal keperluan anak untuk menghadapi kehidupannya kelak, dengan taat ridho ikhlas mencintai memperjuangkan juga menyerah kepada Alloh SWT?

Kenapa?

Kemudian saya bersyukur Alloh mengqodar saya membaca status tersebut. Haru dan takut rasanya membaca satu per satu tahapan yang perlu disampaikan orang tua kepada anak. Apakah saya mampu? Apakah saya sanggup? Ada ragu di hati. Namun, harus dilakukan. Harus. Saya perlu membekali mereka agar dapat bahagia di dunia dan akhirot, insyaAlloh. Sayalah madrasah pertama bagi mereka, suami sayalah kepala madrasahnya. Kami harus memiliki visi misi yang jelas untuk siswasiswi kami, anak-anak kami, generasi penerus kami yang akan membuat sebuah peradaban, kelak.

Disamping semua itu, tidak ada teori yang lebih canggih dan konsep ataupun kurikulum yang mutakhir dibanding doa ibu kepada anaknya. Doa ibu melesat indah ke langit, di terima Alloh SWT. Sebegitu maqbulnya doa Ibu kepada anaknya. Sehingga setiap ibu sangat perlu mendoakan anaknya agar selalu dijaga, dilindungi dan diberikan petunjuk serta tetap dalam hidayah sehingga bisa hidup dengan bahagia di dunia maupun di akhirot. Semua dalam kuasa-Nya. Dengan metode terhebat pun, jika Alloh tidak berkehendak maka tidak. Bagaimana agar Alloh berkehendak? Jawabannya selain dari ikhtiar, ialah Doa.

So, here it is Kurikulum yang saya maksud, salah satu cara ikhtiar kita para orang tua (jika berminat) :) :

"Grand Design Kurikulum Homeschooling Keluarga Kiki Barkiah dan Aditya Irawan"

Visi:
Membangun Generasi Keturunan yang Sholih, Muslih, Hafizh dan Produktif

Misi:
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam akidah dan ideologi Islam
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam
- Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban.
- Mendidik keturunan yang dapat mengoptimalkan peran kekhalifahan yang di emban untuk memajukan peradaban.

Kualifikasi Anak Yang Ingin Dicapai

1. Mendidik Keturunan yang Berkomitmen Akidah dan Ideologi Islam
1.1 Anak Mengenal Allah

1.1.1 Anak memahami Tauhid Rububiyah
Allah sebagai pencipta
Allah sebagai pemberi rezeki
Allah sebagai Pemilik

OUTPUT:
Anak memiliki kepribadian yang selalu bersyukur kepada Allah

1.1.2 Anak memahami Tauhid Mulkiyah
Allah sebagai pemimpin
Allah sebagai pembuat hukum
Allah sebagai pemerintah

OUTPUT:
- Anak selalu berupaya menjalankan seluruh aktifitas yang sejalan dengan hukum Allah

1.1.3 Anak memahami Tauhid Uluhiyah
Allah yang disembah

OUTPUT:
Seluruh amal perbuatan anak-anak tidak sia-sia karena ditujukan kepada Allah

1.2 Anak Mengenal islam
1.2.1 Anak mengenal konsep "Islam The Way of Life"

OUTPUT: Siswa termotivasi untuk belajar Al-Quran sepanjang hayat

1.2.2. Anak mengenal konsep syumuliatul islam dalam sisi ruang, waktu, dan seluruh aktifitas

OUTPUT: Siswa beristiqomah dalam iman islam

1.3 Anak Mengenal konsep hari akhir dan negeri akhirat
1.3.1 Anak mengenal konsep pertanggungjawaban amal perbuatan

OUTPUT:
Anak termotivasi selalu beramal baik

1.4 Anak mengenal malaikat
1.4.1 Menyadari bahwa syaitan adalah musuh nyata baginya

OUTPUT:
Anak selalu berupaya melawan dan menjauhi syaitan serta perbuatan yang akan menjadikan dirinya sebagai teman syaitan

2. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah
2.1 Anak mengenal konsep “Rasulullah sang Teladan”

OUTPUT:
Anak menjadikan Rasulullah SAW sebagai idolanya

2.2 Anak mengenal konsep bahwa mengaplikasikan islam berarti meneladani/itiba Rasulullah

OUTPUT:
Anak belajar mengaplikasikan sunnah Rasulullah dimulai dari hal-hal sederhana dalam keseharian

3. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
3.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap Allah
3.1.1 Anak Membangun kedekatan dengan Allah

OUTPUT:
- Anak mengaplikasikan doa-doa harian
- Anak senantiasa berdoa kepada Allah atas apapun yang diinginkan
- Anak terlatih melakukan Qiyamul lail minimal 3x seminggu di usia 14 tahun
- Anak tebiasa melakukan dzikir Al-matsurat minimal 1x sehari
- Anak terbiasa membaca Al-quran 1 juz per hari di usia 14 tahun
- Anak memiliki budaya menghafal Al-Quran setiap hari

3.1.2 Anak beribadah dengan Ikhlas dan ihsan

OUTPUT:
- Anak dapat melakukan ibadah mahdoh dengan baik dan benar minimal dalam ibadah wudhu, tayamum, shalat, dan shaum

- Anak gemar melakukan sedekah

3.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap manusia
3.2.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap orang tua

OUTPUT:
- Anak memahami dan mengaplikasikan birul walidain
- Anak hormat dan patuh pada guru

3.2.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap muslim

OUTPUT:
- Anak memiliki budaya saling menasihati
- Anak memiliki budaya tolong-menolong dalam kebaikan
- Anak terlatih melakukan amar ma’ruf nahi mungkar

3.2.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap non Muslim

OUTPUT:
- Anak bersikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama
- Anak mengenal aturan islam yang mengatur hubungan dengan muslim dengan non muslim

3.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap lawan jenis

OUTPUT:
Anak mengenal adab-adab pergaulan dengan lawan jenis yang diatur oleh islam
Anak terhindar dari fitnah yang berkaitan dengan kebebasan pergaulan lawan jenis
3.4 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap alam
3.4.1 Anak mengenal konsep khalifah di muka bumi
3.4.2 Anak mengenal beberapa pemanfaatan alam

OUTPUT:
Anak selalu berusaha menjaga alam
Anak memiliki budaya berkarya memanfaatkan alam

3.5 Anak memiliki kepribadian/karakter mulia

OUTPUT:
Anak mengenal konsep, berlatih mengaplikasikan dan senantiasa meningkatkan karakter-karakter berikut
Baik Hati\
Sederhana
Murah Hati
Adil
Ramah
Sopan
Pemaaf
Rendah Hati
Memenuhi Janji
Jujur
Rela Berkorban
Penuh Cinta
Humoris
Pemberani
Bersahaja
Tulus
Bertekad Kuat
Tidak Berlebihan
Gigih
Gemar Menolong

4. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain
4.1 Anak mengenal konsep mencintai karena Allah membenci karena Allah

OUTPUT:
- Anak memiliki budaya saling tolong menolong dalam kabaikan dan ketaqwaan
- Anak menghindari sikap saling tolong-menolong dalam keburukan dan kemaksiatan

4.2 Anak mengenal konsep berkomunikasi efektif dan bekerjasama dalam tim
OUTPUT:
Anak memiliki akhlak komunikasi yang baik dengan orang lain
Anak terlatih bekerjasama dalam tim

5. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar
5.1 Mengenal konsep amar ma’ruf nahi mungkar

OUTPUT:
Anak memiliki jiwa yang senantiasa melakukan perbaikan (islah) pada lingkungan sekitar

6. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam
6. 1 Anak mengenal konsep muslim itu bersaudara

OUTPUT:
- Anak merasa bagian dari ukhuwah islamiyah
- memperlakukan sesama muslim layaknya saudara

6.2 Anak mengenal isu-isu global dunia islam khususnya palestina

OUTPUT:
Anak memiliki kepedulian terhadap nasib saudara-saudara muslim di palestina yang diwujudkan dalam hal-hal sederhana seperti doa dan dana

6.3 Anak mengenal konsep khilafah islamiyah
6.4 Anak mengenal sejarah kejayaan islam di masa lalu
6.5 Anak Mengenal sejarah perjuangan islam di masa Rasulullah SAW
6.6 Anak mengenal sejarah dunia dan faktor penyebab kejayaan dan keruntuhan sebuah bangsa

OUTPUT:
Anak memiliki semangat berkarya untuk membangun islam

7. Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban
7.1 Anak Mengenal Potensi Diri dan Mengenal cara mengembangkan potensi diri

OUTPUT:
Anak memiliki budaya belajar dan berkarya sepanjang masa

7.2 Anak
Mengenal konsep jihad secara luas

OUTPUT:
Anak memiliki cita-cita berkontribusi di jalan Allah dan semangat untuk mewujudkannya

7.3 Anak mengenal sebanyak-banyaknya pilihan peran/profesi untuk berkontribusi di jalan Allah
7.3.1 Anak mengenal variasi peran di bidang pemikiran/ilmiah
7.3.2 Anak mengenal variasi peran di bidang kepemimpinan
7.3.3 Anak mengenal variasi peran di bidang keahlian/profesi
7.3.4 Anak mengenal variasi peran di bidang finansial

Output:
- Anak telah menentukan spesifikasi ilmu yang akan dipelajari untuk mengemban peran kekhalifahan yang telah dipilihnya di usia 14 tahun.
- Anak telah mulai menjalankan peran kekhalifahan yang ingin diemban di usia 21 tahun
 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon