Hidup, Pilihan?

"Ketika kamu memutuskan untuk melakukan suatu hal, kemudian secara tiba-tiba ada kesempatan lain yang mengakibatkan kamu berkeinginan kuat untuk memilih melakukan aksi yang pertama atau yang kedua, maka pilihlah yang kedua.

Karena jika kamu serius dan yakin dengan keputusan kamu yang pertama, kamu tidak akan tergoda dengan pilihan yang kedua."


Atau sebut saja ini tentang jodoh. Jodoh dengan pekerjaan, penjurusan, menentukan arah pulang, atau.. pasangan?

Karena, mungkin idealnya bagi seseorang memilih (si)apapun, yang membuatnya berakhir pada keputusan untuk berhenti memilih. Mengejar sesuatu yang pada akhirnya membuat dia berhenti mengejar (yang lain). Atau, mencari (si)apa saja yang pada akhirnya membuat dia berhenti mencari. Mungkin tidak sempurna, tapi dia bersyukur dengan sungguh atas (si)apapun itu.

Tuan..

Hal yang perlu anda tau, saya berusaha mencari anda, Tuan. Mungkin seharusnya saya tetap dalam keyakinan saya bahwa anda akan datang disaat yang tepat, tapi ya.. saya manusia. Saya tidak sabar. Seharusnya, manusia bukanlah alasan untuk tidak bersabar bagi saya.

Berkali-kali kaum anda mendekati saya, dan beberapa kali saya kecewa. Mungkin salah satu dari mereka adalah anda, dan mungkin juga tidak. Saya hanya saja berdo'a, jika mereka yang mendekati saya bukanlah anda, maka saya meminta kepada Tuhan kita untuk menjauhkan saya dari mereka, dan hanya merekatkan cinta saya kepada anda.

Tapi, lagi-lagi, tetap, saya belum sabar, dan dengan kemampuan logika, analisa saya sebagai manusia, kemampuan meminta petunjuk dan merebahkan segala ego kepada Tuhan kita, membuat saya selalu mencoba menemukan anda. Mengikat anda dengan sebenar-benarnya ikatan.

Berkali-kali saya mengalami perasaan penuh di lambung, penuh kupu-kupu. Tapi saya tau, anda bukan sekedar efek indah dari kupu-kupu yang terbang di dalam lambung, anda bahkan hampir sama dengan gravitasi. Anda, akan menjatuhkan saya kepada cinta. Dan saya tidak dapat menolak gravitasi, menolak anda.

Anda tau, Tuan.. Saya benar benar berusaha menahan kesabaran saya untuk menjatuhkan diri saya kepada anda. Karena saya benar-benar belum utuh tanpa anda.

Mereka berbicara tentang kemelut yang mereka hadapi setelah mereka utuh, karena keutuhan dan gravtasi tak seindah yang saya tulis sekarang, atau sebelumnya, mengenai anda. Mereka berkata persoalannya akan lebih kompleks dari sekedar utuh dan gravitasi. Mungkin mereka benar. Mereka pengalaman. Mereka telah merasakan asam garam kehidupan.

Tapi anda tahu? Bagi saya, anda dan saya adalah utuh. Utuh dengan manisnya saya dan anda, utuh pula dengan duka nelangsanya anda dan saya. Ya, sekedar itu. Saya dan anda, akan kembali karena gaya gravitasi. Sesulit dan segetir apapun saat itu, saya dan anda, kita akan kembali dengan caraNya. Saya yakin itu, saya hanya sangat yakin dengan itu.

“Berhentilah merasa hampa. Berhentilah minta tolong untuk dilengkapi. Berhentilah berteriak-teriak ke sesuatu di luar sana. Berhentilah bersikap seperti ikan di dalam kolam yang malah mencari-cari air. Tidak ada seorang pun mampu melengkapi apa yang sudah utuh.” -Dewi Lestari, Supernova - Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh



Sesuatu yang sampai saat ini membuat saya dapat bertahan ialah, karena saya yakin, anda mencintai saya. Dan saya, terlalu mencintai anda. Anda, yang tidak saya ketahui letaknya. Mungkin ini gila, tapi ini adalah cara saya memelihara keutuhan saya dengan anda.

Ketika saya merasa telah menemukan anda, dan ternyata bukan anda.. Cepat-cepat saya mengatur nafas saya untuk hidup, dan bertemu dengan anda, bahagia dengan anda. Tidak peduli dengan mereka yang bukanlah anda.

Ya, saya gila. Saya tergila-gila dengan anda. Segeralah jemput saya, Tuan.. Saya ingin merasakan hebatnya gravitasi yang membuat saya dan anda menjadi satu kesatuan yang utuh. Menjalani perjalanan menuju surga, bersama.


Selamat Pagi, Cinta..

Siapa yang mengira saya sudah sampai pada tahap ini. Saya pun tidak. Tapi seperti biasa, kehidupan memang selalu tampak mengejutkan. Ada kejutan-kejutan baik, ada pula kejutan-kejutan buruk. Satu hal yang sepatutnya semua orang tahu dan jalani ialah, apapun kejutan itu, hadapi dengan positive dan bijak. Sehingga setiap kejadian, memiliki ‘add value’ bagi kehidupan kita, maupun orang lain yang menjadi terinspirasi atas hal tersebut.

Perjalanan yang berliku, celaan, amarah, iri, dengki, dan segala negative thingy, yang beredar disekitar orbitmu, sebenarnya memberikan pelajaran begitu berharga. Tuntutan dan tekanan membuat seseorang lebih dewasa dan bijak daripada sebelumnya, kalau ia mau mengambil pelajaran dari setiap detik yang ia jalani.

Cinta, persahabatan, hadiah, senyuman, pujian, doa, pencapaian baik dan segala positive thingy, yang melingkupi lintasanmu, menciptakan pribadi yang anggun dan berlaku positive jika ia bisa belajar dan menanggapi semua hal tersebut tanpa kesombongan dengan penuh rasa syukur.

Kali ini, marilah kita mempersilahkan diri kita untuk menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan. Biarkanlah segala hal positive berkeliaran didiri kita, apapun yang akan terjadi diluar sana. Tetaplah berbahagia dengan apapun yang telah kita miliki, dan berusahalah dengan baik atas apa-apa yang kita inginkan.

Selamat Pagi, Cinta..

reposting blog lama

Bingung.

Dan, dia mulai kehilangan arah. Kebingungan dengan berbagai pendapat dan pandangan. Setiap kedewasaan memang dicoba pada berbagai tantangan. Setiap tantangan menyatakan bahwa seseorang tersebut, tumbuh. Dia hidup. Setiap hidup, dihadapkan dengan berbagai pilihan. Setiap pilihan menyediakan berbagai resiko untuk ditempuh. Tapi setiap manusia idealnya memiliki prinsip. Setiap prinsip seharusnya tidak bertentangan kepada Alquran dan Alhadits. Bahkan, setiap prinsip akan indah jika ikut mengembangkan kemajuan juga menjaga kelestarian Alquran dan Alhadits. Karena setiap manusia sejatinya memiliki hati. Untuk direnungkan rasanya. Setiap manusia memiliki akal, untuk dipikirkan baik buruknya. Setiap manusia memiliki pengalaman hidup, untuk dikecap sarinya.

Pergeseran paradigma tentang program pemuda-pemudi dalam memperjuangkan Quran Hadits kali ini mengusiknya. Keberadaan pemuda dalam pengembangan Quran Hadits seakan semu dan menjadi sesuatu yang biasa dan tidak wajib. Mereka bangga dengan absensi yang kosong karena sungkan untuk tetap mengikuti program tersebut. Atau mereka senang ketika mereka terlalu sibuk dengan aktivitas duniawinya sehingga mereka harus izin untuk tidak mengikuti kegiatan wajib sebagai pemuda yang mengerti Alquran dan Alhadits. Ada pula mereka yang berpendapat sudah seharusnya melakukan regenerasi tanpa tetap turut andil dalam kegiatan-kegiatan positif (yang bahkan sangat dibutuhkan oleh para generasi sebelum dan sesudahnya) yang mengajak pada kebaikan. Yang memiliki visi melestarikan Quran Hadits sampai batas usia yang diberikan olehNya.

Dia terdiam. Merenung.

Dia berpikir pelan pelan. Mencoba menjauh sebentar, melihat ke sekeliling. Membuka mata lebar-lebar. Berusaha melihat sesuatu dari segala sudutnya.

Dia lelah akan aktivitasnya sehari-hari. Namun, apakah itu pantas untuk dijadikan alasan agar tidak mengikuti program wajib pemuda-pemudi Quran Hadits? Iya, terkadang dia memang butuh izin, untuk istirahat sejenak. Tapi apakah hatinya bisa tenang, ketika izin tersebut adalah kepura-puraan?

Dia malu, karena usianya yang sudah terlampau jauh dengan teman-teman lainnya. Tapi apakah itu pantas untuk dijadikan alasan agar tidak turut serta membangun, menggerakkan, perkembangan Quran Hadits? Sementara dia masih mampu.

Apakah dia salah, ketika dia tetap ikut program wajib untuk pemuda pemudi yang mengimani Quran Hadits?

Apakah dia salah, ketika dia tetap ikut serta mengaktifkan kegiatan-kegiatan positif untuk menggerakkan pemuda agar senang belajar, bergaul, beraktivitas dalam lingkungan Quran Hadits?

Apakah salah ketika dia memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk tetap ingin memajukan Quran Hadits. Tetap ingin beramal sholih. Tetap ingin mendapatkan pahala, karena dia berpikir dia memiliki jalan dan potensi dalam jalur tersebut?

Apakah semuanya salah? Atau mana bagian yang salah? Kenapa saya yang menjadi merasa bersalah? Ada apa ini sebenarnya. Saya bingung. Saya sedih.

repost blog lama. Didedikasikan buat pembaca budiman yang haus dengan tulisan saya. *halah.
mudah-mudahan manfaat barokah :')

Tanya Aku?

Dapet beberapa pertanyaan yang diajukan Aan Mansyur ke Bernard Batubara. Aku coba tanyakan beberapa pertanyaan tersebut ke diri aku dengan beberapa modifikasi dan tambahan lainnya. Nampaknya seru. :)

Ceritakan tiga hal dari masa kecilmu.
Aku bermain segala permainan, termasuk permainan kampung, di rumah. Entah itu permainan perempuan atau laki-laki. Layang-layang, bermain karet, benteng, kelereng dan memanjat pohon pun aku bisa. Aku bebas, bahagia dengan aktivitas permainan di rumah.

Di sekolah aku pemalu, kurang percaya diri dan sedikit pintar, jika dibanding teman-teman yang selalu dibantu ibunya membuat pekerjaan rumah, sedangkan aku, tidak. Ibuku punya prioritas lebih penting, adikku. Belakangan, aku memaklumi. Sekalipun saat kecil, aku tidak mengerti.

Aku terbiasa melakukan semuanya sendiri, aku dituntut dewasa dan aku menjadi lebih dewasa dari usiaku. Well, sekalipun wajah dan keimutan-ku, tidak. Hahaha.

Angka favorit? Kenapa?
Tujuh. Entah. Mungkin karena ada unsur ‘u’ dalam pelafalan angka tersebut. Seperti dalam kata ‘ungu’.

Ceritakan ritual pagimu.

Mencari handphone, melihat sudah pukul berapa pagi ini. Mengecek notifikasi. Melongok ke jendela, mengecek mesjid di depan asrama, sudah ramaikah? Minum air putih. Duduk, mencari botol air mineral yang aku letakkan di sebelah kasur, dekat jendela. Biasanya aku minum air putih cukup banyak, karena aku selalu kehausan setelah bangun tidur. Terdiam sejenak, lalu berwudhu dalam keadaan masih agak pusing, karena tidurku kurang, tapi yasudahlah.

Apa kebiasaan buruk yang ingin sekali kamu singkirkan?

Menunda. Apapun bisa saja aku tunda selama tidak ada urgensi yang berarti. Ingat, aku bisa menunda apapun. Termasuk pekerjaan kantor saat ini, dan aku malah mengetik jawaban pertanyaan ini.

Tiga pertanyaan paling tidak kamu harapkan dari orang lain? Kenapa?

Karakter suaminya seperti apa? Apa amalan andalanmu sehari-hari? Berapa gaji kamu di kantor?
Its too privacy, right, uh?

Menurutmu, apa yang harus terjadi di halaman pertama dan terakhir sebuah novel untuk membuatnya berhasil?

Tenang, menceritakan permulaan yang sederhana tapi mengesankan di halaman pertama. Berakhir dengan menyimpulkan kejadian-kejadian, mulai dari hal yang remeh-temeh hingga rumit, lalu menimbulkan kemungkinan-kemungkinan baru.

Kegiatan apa saja yang bisa membuatmu berhenti melakukan kewajibanmu?

Apapun yang menyenangkan untuk dilakukan saat itu. Oh, I’m so perceiving, yeah? :’

Yang kamu sesali, terakhir kali?

Papa. Aku rindu. (Biarlah hanya aku yang mengerti kalimat tersebut).

Apa warna kesukaanmu? Kenapa?

Ungu dan Putih. Karena aku suka permen karet Lot*e rasa anggur, sedari TK. Dan putih, suci. Aku suka saja. Ungu mewakili, ke-tidak-jelasan yang sering aku lakukan. Putih, mewakili hatiku. Percaya hatiku putih? Haha.

Lima benda yang selalu kamu bawa ke mana-mana?

Ponsel. Dompet. Tas. Kacamata. Dan, Jam tangan.

Satu hal mengesankan yang sering kamu pikirkan belakangan ini.

Mata aku dan dia bertemu, tak sengaja. Agak lama. Kemudian aku baru tau artinya lirik lagu atau sebuah frasa yang cukup sering muncul, “tatapanmu menghunjam jantungku.” Rasanya agak aneh setelahnya. Tidak bisa aku ungkapkan.

Hal indah yang mungkin jarang dipikirkan orang lain, namun kamu beberapa kali memikirkannya.

Meninggal dengan cara khusnul khotimah, sekarang. Bertemu Alloh, rasul.

Dua hal tentang dirimu yang tidak diketahui umum dan jika kamu katakan mungkin mereka kaget.

Sebenarnya aku lebih senang sendiri, berpikir tentang aku dengan aku. Aku berpotensi sangat centil terhadap suami. Mengagetkan? :P

Ceritakan tentang persahabatan yang ideal, menurutmu.

Saling berbagi. Suka, duka. Menasihati, tidak ada iri dengki. Menghormati dan mengakui kelebihan masing-masing dengan sportif. Melengkapi kekurangan masing-masing berazaskan kasih sayang. Melakukan hal-hal remeh namun tidak pernah membosankan. Melakukan hal-hal bodoh dalam batas kewajaran dan menertawakan diri masing-masing. Menangis bersama. Berpelukan. Mensupport. Menambah wawasan masing-masing tanpa saling sok tahu. Tidak ada perdebatan yang keras karena saling merasa benar, namun perdebatan karena saling melengkapi. Rindu dengan kebersamaannya, jika harus berjauhan. Bermimpi bersama. Mengagumi. Oh, sahabat.

Siapa tokoh yang paling ingin kau temui?

Nabi Muhammad SAW. Sekalipun aku takut dan sadar masih penuh dosa untuk bertemu dengannya, tapi aku ingin. Sangat ingin.

Siapa penulis yang kamu bayangkan jadi suamimu? Kenapa?

J.K Rowling atau, yah Dewi Lestari. Jika mereka adalah laki-laki dan beriman kepada Alloh secara Quran Hadits dengan sebaik-baiknya ketakwaan. Mungkin tidak akan pernah membosankan menyelami isi kepala dan hati mereka.

Bikin satu pertanyaan yang belum pernah kamu tanyakan kepada diri sendiri dan jawab!

“Kapan kamu akan berhenti mencintai orang yang mencintai kamu dan kamu cintai?” “Nanti. Setelah dia berhenti mencintai aku. Atau, mengkhianati.”

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon