Perayaan Hari Raya Natal dalam Islam

Islam adalah agama yang Sempurna.

Keturunan memang yang mengantarkan saya pada Islam. Hidayah, tetaplah Alloh yang memberikannya pada orang-orang yang Ia cintai. Islam sekarang, setelah sekian lama saya ditetapkan dalam Hidayah dan dimudahkan juga dalam pencarian ilmu (Alhamdulillah), bagi saya kini menjadi agama logis yang bisa memuaskan akal, menenangkan hati, dan sesuai fitrah. Tidak kekurangan sesuatupun.

Prinsip tauhid di dalam Islam itu sederhana dan pasti. Dengan adanya Tuhan yang satu, hal itu menenangkan dan menentramkan saya, dan semua umat. Salah satu prinsip hidup dalam islam yang terpenting adalah penjagaan kita terhadap aqidah. Mengakui dan bersaksi bahwa Allah itu satu dan tidak ada Tuhan selain-Nya.

Bagaimana seorang muslim/muslimah menyikapi Hari Raya Besar umat Nasrani?

Bagi kaum Nasrani itu perayaan terbesar, yaitu kelahiran Yesus, Tuhan Juruselamat bagi mereka. Maka perayaan Natal itu bagi saya (dan bagi umat muslim, sepatutnya) memiliki konsekuensi aqidah.

Namun ada beberapa hal yang sulit mereka kaum Nasrani terima dan (bahkan) sebagian muslim, "mengapa tidak boleh hanya sekadar mengucap Natal atau ikut merayakan?"

Apakah benar "selamat Natal" itu hanya sekedar ucapan? Bagi mereka begitu, lalu apakah kita sebagai muslim perlu bertoleransi dengan mengucapkan "Selamat Natal?" Apa konsekuensi Aqidah yang kita pertaruhkan ketika memberi ucapan selamat?

Bagaimana jika mengucapkan "selamat" tanpa berniat mengingkari Tuhan itu satu?

Jawabannya, bagaimana mungkin? Sementara seorang muslim iman kepada Alloh itu dengan hati, lisan dan perbuatan. Bagaimana konsekuensinya jika lisan ingkar?
Di dalamnya terdapat sebersit wujud pengingkaran keyakinan bahwa Allah itu satu dan tiada yang bersekutu dengan-Nya. Secara langsung ataupun tidak. Secara sengaja ataupun tidak.

"Selamat Ulang Tahun" pun hanya sekedar kata-kata, namun karena ia adalah tradisi Yahudi, Nasrani dan Paganism maka sebagai muslim kita perlu menelisihinya.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka”(HR Abu Dawud, hasan)

Maka benarlah bahwa kata-kata "hanya" atau "cuma" itu seringkali hasutan setan yang paling laris.

Bagaimana Islam memandang Nabi Isa AS?

Islam itu sangat menghormati Yesus (Isa), namun kami memuliakannya sebagai Nabi bukan sebagai Tuhan. Kisah Isa Ibnu Maryam tersebut di dalam Al-Qur'an, dan kami umat islam tidak bisa menerima bahwa Nabi Isa diaku sebagai Tuhan. Kemudian ibunya Maryam adalah wanita terbaik di dunia karena kesuciannya dan kami juga tidak bisa menganggapnya ibu dari Tuhan.

"Dan keselamatan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku lahir, pada hari aku wafat dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali" (QS 19:33)
Islam menghormati Nabi Isa sebagaimana Islam memuliakan ibunya, juga keluarga nabi-nabi sebelumnya, Imran, Daud, Musa, dan Ibrahim

Apakah mungkin umat Islam merayakan atau mengucapkan yang dianggap sebagai hari lahir (natal) Tuhan Yesus (Isa), sementara Isa bin Maryam berpesan,

قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّۭا

Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. (QS. 19:30)

Apakah Islam membenci orang selain Islam?

Tidak ada kebencian pada orang selain Islam, sesungguhnya kita ingin mengajak mereka menuju cahaya Islam, karena rasa sayang sehingga bisa menetapi Alquran dan Alhadits secara bersama-sama.

Bila kita berperilaku baik pada saudara kita non-Muslim, sejatinya tidak mengucap Natal tak menjadi persoalan dan masalah yang serius. Karena mereka pun perlu tahu bahwa toleransi itu menghormati bukan mengikuti. "Bagimu agamamu, bagiku agamaku"

Pentingnya kekuatan pondasi aqidah bagi setiap anak adalah kewajiban bagi ibu dan ayahnya sebagai madrasah pertama untuk selalu belajar dan belajar memahamkan dirinya di dalam Islam. Islam sebagai agama, Islam sebagai
Tata cara berkehidupan yang benar dan keseluruhan.

Semoga Alloh senantiasa memudahkan kita menjaga aqidah masing-masing dan keluarga, agar tidak terombang-ambing dengan alasan toleransi.

Grand Design Kurikulum Homeschooling untuk Keluarga Muslim

Ibu ini sedang santer di timeline salah satu akun sosial media yang saya miliki. Dan Kepo-lah saya menuju berkunjung ke akun ibu ini, ibu ini memang menginspirasi, gumam saya dalam hati. Tibalah saya pada saat pertama kali membaca status yang ini, judulnya saja sudah mencengangkan.

"Grand Design Homeschooling Keluarga Kiki Barkiah dan Aditya Irawan"

(((Grand Design)))

Agak-agak ngeri-ngeri seru gitu kan ya kalo denger kata Grand Design.. biasanya yang Grand dan di design itu sih ya gajauh-jauh dari konspirasi (lol, bacaannya). Nah, sekarang grand designnya tentang sebuah keluarga. Tepatnya grand design untuk mendidik generasi ke depan, sehingga melahirkan generasi-generasi yang luar biasa mengerti tentang islam dan mencinta kepada Tuhannya, Alloh SWT.

Wow. Waktu baca judul, kemudian baca kurikulum yg dikonsep satu per satu dengan setulus cinta dan mantap oleh suami istri tersebut, bikin saya makin wow. Wow. Woooow. Subhanalloh, Alhamdulillah. Allohu Akbar. Luar biasa. Saya butuh ini. Beberapa teman saya, mungkin butuh ini. Orang lain butuh ini, saya pikir begitu.

Memiliki visi membangun generasi keturunan yang sholih, muslih, hafizh dan produktif, ini teh Kiki membawa kita untuk melihat gambaran yang jelas tentang output apa yang keluarga muslim ingin capai demi kebahagiaan dunia dan akhirotnya, bukan hanya selamat, tapi juga bahagia. Bahagia yang menyelamatkan.

Teh Kiki berhasil merumuskan sebuah kurikulum yang memudahkan kita untuk mengetahui dan bisa mempraktekannya dengan memberikan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dengan detil dan rapi. Subhanalloh. Sungguh Maha Suci Alloh yang memberikan beliau ilham yang baik dan menginpirasi kita semua.

Saya dan Teh Kiki tidak akan menjamin bahwa dengan kurikulum tersebut anak-anak akan berhasil seperti output yang diharapkan. Namun, hal ini memudahkan saya (khususnya) sebagai orang tua baru yang perlu trik, tips, tata cara, tolak ukur, kurikulum, sebuah konsep atau apapun itu sehingga bisa memudahkan kita (re: saya) menjalani peran sebagai orang tua dengan segala kewajibannya. Seperti kata Ippho Santosa, parenting itu tidak boleh tidak berhasil, karena kita tidak bisa mengulanginya lagi.

Kata orang, Live Life to the Fullest.
So, kenapa juga saya (kita), gak mencoba menjadi orang tua yang terus belajar untuk anak-anak kita, kelak? Gak menjadi orang tua yang bersungguh-sungguh mendidik dan menunaikan kewajibannya dengan baik?

Kenapa?

Kenapa ketika menjadi mahasiswa mau jadi mahasiswa yang terbaik, dengan IP terbaik atau lulusan terbaik? Kenapa waktu dikantor mau menjadi karyawan terbaik? Kenapa ketika dirumah gak ingin menjadi orang tua terbaik? Memberikan seluruh bekal keperluan anak untuk menghadapi kehidupannya kelak, dengan taat ridho ikhlas mencintai memperjuangkan juga menyerah kepada Alloh SWT?

Kenapa?

Kemudian saya bersyukur Alloh mengqodar saya membaca status tersebut. Haru dan takut rasanya membaca satu per satu tahapan yang perlu disampaikan orang tua kepada anak. Apakah saya mampu? Apakah saya sanggup? Ada ragu di hati. Namun, harus dilakukan. Harus. Saya perlu membekali mereka agar dapat bahagia di dunia dan akhirot, insyaAlloh. Sayalah madrasah pertama bagi mereka, suami sayalah kepala madrasahnya. Kami harus memiliki visi misi yang jelas untuk siswasiswi kami, anak-anak kami, generasi penerus kami yang akan membuat sebuah peradaban, kelak.

Disamping semua itu, tidak ada teori yang lebih canggih dan konsep ataupun kurikulum yang mutakhir dibanding doa ibu kepada anaknya. Doa ibu melesat indah ke langit, di terima Alloh SWT. Sebegitu maqbulnya doa Ibu kepada anaknya. Sehingga setiap ibu sangat perlu mendoakan anaknya agar selalu dijaga, dilindungi dan diberikan petunjuk serta tetap dalam hidayah sehingga bisa hidup dengan bahagia di dunia maupun di akhirot. Semua dalam kuasa-Nya. Dengan metode terhebat pun, jika Alloh tidak berkehendak maka tidak. Bagaimana agar Alloh berkehendak? Jawabannya selain dari ikhtiar, ialah Doa.

So, here it is Kurikulum yang saya maksud, salah satu cara ikhtiar kita para orang tua (jika berminat) :) :

"Grand Design Kurikulum Homeschooling Keluarga Kiki Barkiah dan Aditya Irawan"

Visi:
Membangun Generasi Keturunan yang Sholih, Muslih, Hafizh dan Produktif

Misi:
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam akidah dan ideologi Islam
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah
- Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar
- Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam
- Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban.
- Mendidik keturunan yang dapat mengoptimalkan peran kekhalifahan yang di emban untuk memajukan peradaban.

Kualifikasi Anak Yang Ingin Dicapai

1. Mendidik Keturunan yang Berkomitmen Akidah dan Ideologi Islam
1.1 Anak Mengenal Allah

1.1.1 Anak memahami Tauhid Rububiyah
Allah sebagai pencipta
Allah sebagai pemberi rezeki
Allah sebagai Pemilik

OUTPUT:
Anak memiliki kepribadian yang selalu bersyukur kepada Allah

1.1.2 Anak memahami Tauhid Mulkiyah
Allah sebagai pemimpin
Allah sebagai pembuat hukum
Allah sebagai pemerintah

OUTPUT:
- Anak selalu berupaya menjalankan seluruh aktifitas yang sejalan dengan hukum Allah

1.1.3 Anak memahami Tauhid Uluhiyah
Allah yang disembah

OUTPUT:
Seluruh amal perbuatan anak-anak tidak sia-sia karena ditujukan kepada Allah

1.2 Anak Mengenal islam
1.2.1 Anak mengenal konsep "Islam The Way of Life"

OUTPUT: Siswa termotivasi untuk belajar Al-Quran sepanjang hayat

1.2.2. Anak mengenal konsep syumuliatul islam dalam sisi ruang, waktu, dan seluruh aktifitas

OUTPUT: Siswa beristiqomah dalam iman islam

1.3 Anak Mengenal konsep hari akhir dan negeri akhirat
1.3.1 Anak mengenal konsep pertanggungjawaban amal perbuatan

OUTPUT:
Anak termotivasi selalu beramal baik

1.4 Anak mengenal malaikat
1.4.1 Menyadari bahwa syaitan adalah musuh nyata baginya

OUTPUT:
Anak selalu berupaya melawan dan menjauhi syaitan serta perbuatan yang akan menjadikan dirinya sebagai teman syaitan

2. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam syariah
2.1 Anak mengenal konsep “Rasulullah sang Teladan”

OUTPUT:
Anak menjadikan Rasulullah SAW sebagai idolanya

2.2 Anak mengenal konsep bahwa mengaplikasikan islam berarti meneladani/itiba Rasulullah

OUTPUT:
Anak belajar mengaplikasikan sunnah Rasulullah dimulai dari hal-hal sederhana dalam keseharian

3. Mendidik keturunan yang berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
3.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap Allah
3.1.1 Anak Membangun kedekatan dengan Allah

OUTPUT:
- Anak mengaplikasikan doa-doa harian
- Anak senantiasa berdoa kepada Allah atas apapun yang diinginkan
- Anak terlatih melakukan Qiyamul lail minimal 3x seminggu di usia 14 tahun
- Anak tebiasa melakukan dzikir Al-matsurat minimal 1x sehari
- Anak terbiasa membaca Al-quran 1 juz per hari di usia 14 tahun
- Anak memiliki budaya menghafal Al-Quran setiap hari

3.1.2 Anak beribadah dengan Ikhlas dan ihsan

OUTPUT:
- Anak dapat melakukan ibadah mahdoh dengan baik dan benar minimal dalam ibadah wudhu, tayamum, shalat, dan shaum

- Anak gemar melakukan sedekah

3.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap manusia
3.2.1 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap orang tua

OUTPUT:
- Anak memahami dan mengaplikasikan birul walidain
- Anak hormat dan patuh pada guru

3.2.2 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap muslim

OUTPUT:
- Anak memiliki budaya saling menasihati
- Anak memiliki budaya tolong-menolong dalam kebaikan
- Anak terlatih melakukan amar ma’ruf nahi mungkar

3.2.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap non Muslim

OUTPUT:
- Anak bersikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama
- Anak mengenal aturan islam yang mengatur hubungan dengan muslim dengan non muslim

3.3 Anak memiliki akhlak yang tepat terhadap lawan jenis

OUTPUT:
Anak mengenal adab-adab pergaulan dengan lawan jenis yang diatur oleh islam
Anak terhindar dari fitnah yang berkaitan dengan kebebasan pergaulan lawan jenis
3.4 Anak memiliki akhlak yang baik terhadap alam
3.4.1 Anak mengenal konsep khalifah di muka bumi
3.4.2 Anak mengenal beberapa pemanfaatan alam

OUTPUT:
Anak selalu berusaha menjaga alam
Anak memiliki budaya berkarya memanfaatkan alam

3.5 Anak memiliki kepribadian/karakter mulia

OUTPUT:
Anak mengenal konsep, berlatih mengaplikasikan dan senantiasa meningkatkan karakter-karakter berikut
Baik Hati\
Sederhana
Murah Hati
Adil
Ramah
Sopan
Pemaaf
Rendah Hati
Memenuhi Janji
Jujur
Rela Berkorban
Penuh Cinta
Humoris
Pemberani
Bersahaja
Tulus
Bertekad Kuat
Tidak Berlebihan
Gigih
Gemar Menolong

4. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain
4.1 Anak mengenal konsep mencintai karena Allah membenci karena Allah

OUTPUT:
- Anak memiliki budaya saling tolong menolong dalam kabaikan dan ketaqwaan
- Anak menghindari sikap saling tolong-menolong dalam keburukan dan kemaksiatan

4.2 Anak mengenal konsep berkomunikasi efektif dan bekerjasama dalam tim
OUTPUT:
Anak memiliki akhlak komunikasi yang baik dengan orang lain
Anak terlatih bekerjasama dalam tim

5. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar
5.1 Mengenal konsep amar ma’ruf nahi mungkar

OUTPUT:
Anak memiliki jiwa yang senantiasa melakukan perbaikan (islah) pada lingkungan sekitar

6. Mendidik keturunan yang mampu melakukan islah pada dunia islam
6. 1 Anak mengenal konsep muslim itu bersaudara

OUTPUT:
- Anak merasa bagian dari ukhuwah islamiyah
- memperlakukan sesama muslim layaknya saudara

6.2 Anak mengenal isu-isu global dunia islam khususnya palestina

OUTPUT:
Anak memiliki kepedulian terhadap nasib saudara-saudara muslim di palestina yang diwujudkan dalam hal-hal sederhana seperti doa dan dana

6.3 Anak mengenal konsep khilafah islamiyah
6.4 Anak mengenal sejarah kejayaan islam di masa lalu
6.5 Anak Mengenal sejarah perjuangan islam di masa Rasulullah SAW
6.6 Anak mengenal sejarah dunia dan faktor penyebab kejayaan dan keruntuhan sebuah bangsa

OUTPUT:
Anak memiliki semangat berkarya untuk membangun islam

7. Mendidik keturunan yang mengenal potensi dirinya dan mampu memilih peran dalam peradaban
7.1 Anak Mengenal Potensi Diri dan Mengenal cara mengembangkan potensi diri

OUTPUT:
Anak memiliki budaya belajar dan berkarya sepanjang masa

7.2 Anak
Mengenal konsep jihad secara luas

OUTPUT:
Anak memiliki cita-cita berkontribusi di jalan Allah dan semangat untuk mewujudkannya

7.3 Anak mengenal sebanyak-banyaknya pilihan peran/profesi untuk berkontribusi di jalan Allah
7.3.1 Anak mengenal variasi peran di bidang pemikiran/ilmiah
7.3.2 Anak mengenal variasi peran di bidang kepemimpinan
7.3.3 Anak mengenal variasi peran di bidang keahlian/profesi
7.3.4 Anak mengenal variasi peran di bidang finansial

Output:
- Anak telah menentukan spesifikasi ilmu yang akan dipelajari untuk mengemban peran kekhalifahan yang telah dipilihnya di usia 14 tahun.
- Anak telah mulai menjalankan peran kekhalifahan yang ingin diemban di usia 21 tahun

Di Sore Hari yang Sejuk

Dia datang dengan motor maticnya yang tidak gagah sama sekali, dan aku sangat bersyukur karena itu memudahkanku untuk duduk dibelakangnya. Tak pernah kubayangkan jika harus menaiki motor besar-nya yang dulu, selepas pulang kantor dalam keadaan hamil. Tidak mungkin.

"Kemana kita?" Sambil memakaikan helm yang sudah ia bawakan untukku.

"Pulang?" Jawabku.

"Ingin makan diluar?"

"Boleh"

Ia membawaku dengan mantap bersama kendaraan barunya. Sambil sesekali mengelus lututku yang bersinggungan dengan pahanya. Dia mencintaiku, mungkin lebih dari itu, pikirku sambil tersenyum kecil dan mengeratkan pelukanku di sore hari yang sejuk, melewati pepohonan sehabis hujan.

"Mau makan apa?" tanyanya saat kami mulai duduk di suatu kafe pinggir kota.

"Kamu?"

"Hmm.." dia mengangkat bahunya, tanda belum bisa menentukan makanan apa yang akan dia pesan.

"Kamu tidak menginginkan sesuatu?" tanyanya kembali.

"Pecel Lele dengan nasi hangat tampaknya menggiurkan" kataku sambil melihat-lihat papan menu.

"Baiklah"

Lalu, dia memanggil salah satu waitress, dan memesan 2 pecel lele dengan 2 jeruk hangat.

Dia mengeluarkan smartphonenya, lalu asik membalas beberapa pesan yang masuk. Aku memperhatikannya. Lama. Entah mengapa, ada rasa menyenangkan bisa memperhatikannya lebih dekat dan lebih intim, sekarang. Jelas, karena status kami memang sudah berubah, bukan lagi hanya teman biasa.

"Kenapa?" Tanyanya, mengagetkan lamunanku.

"Hm.. Tidak" Jawabku pendek.

"Mengapa memperhatikanku seperti itu?" desaknya

"Tidak.." Jawabku malu.

"Hhmm.. Baiklah" katanya dengan muka sedikit kecewa.

Seandainya aku pandai dalam mengekspresikan perasaan secara verbal dengan baik dan tidak alay, tentunya sudah kujawab pertanyaanmu. Tapi, tidak. Aku tidak berbakat merangkai kata-kata secara langsung, apalagi subjeknya ada di depan mata. Kamu adalah jawaban dari doa dan manis buah dari pahitnya menanam bibit dan merawatnya. Kadang Tuhan tidak langsung membalas doa hambaNya, bukan karena Dia tidak ingin kita bahagia, namun Dia ingin kita bersabar untuk mendapatkan lebih dari yang kita inginkan. Aku bersyukur. Sangat bersyukur. Aku bersyukur melewati masa awal-awal menikah dengan tanpa cobaan yang berarti. Kita bahagia, saling mencintai dan kita tau itu.

"Dimakan lelenya, nanti dingin.." suruhnya, membuyarkan lamunanku.

"Ah, i..iya.." Kataku, kikuk.




Mimih vs Bibih (2.0) #PenitipanMotor #Spyderman #Jualan

Heyhoo. Assalamualaikuum.

Udah lama pengen posting ini, tapi mager. errrr. Padahal udah cukup banyak melewati kekonyolan hidup bareng suami, tapi berhubung anaknya punya short-time memory, jadi deh ya lupa. Pinternya ga dicatet dulu gitu ya di draft. HOEHOE.

Okelah seingetnya ajyach. ENJOY~  ^^

*Selesai Sholat Subuh* *ceritanya di kantor abih mau ada tempat penitipan anak*
Bibih: Selamat Pagi Sabiiiq. Assalamualaikuum. Sabiq mau ikut abih ke kantor gaa? *sambil gendong*
Bibih (2): Mauu, ikut ya bih, ke kantol.. *nanya sendiri, jawab sendiri*
Bibih: Nanti kalo Sabiq ke kantor abih, Sabiq taro di tempat penitipan yaa. Penitipan motor. HIHIHIHI
*geli sendiri*
Mimih: Dih -____________-'


------------------------------------------------------------------------------------

*Mimih sibuk* *ngurus Bibiq sambil bolakbalik Dapur* *abih nonton tipi*
Mimih: Bibiq, Baaa. Biq, jangan guling-guling. *terus ke dapur*
Mimih: *balik lagi ke Bibiq* *becandaan*
Bibiq: bengong doang. datar. (Bibiq emang cool banget anaknya -_____-)
Mimih: *masi becandain Bibiq dalam keadaan jongkok*
Bibih: *noleh* Mih, kamu kaya Spyderman.... *kemudian nonton tipi lagi*
Mimih: *liat kaki* *baru sadar ngajongkok daritadi* iiiiihhh abiiiihh (sambil ketawa pukul-pukul manja) T_T X'D

--------------------------------------------------------------------------------------

M: Bih pake HP sendiriiiii
B: lagi di charge
M: yang satu lagi mana?
B: ditas
M: -_- ambil iiiih aku mau pakeee
B: buat apa ihh?
(padahal HP siapa yang nyolot sapa)
M: buat gugling-gugling, aku mau jualan kerudung.
B: Hoo bagus! Nih.. *langsung dikasih*
M: (((what the.... suami ekeh....)))
-....-


Okedeh. Segini dulu, semoga berbahagia kita semua. Muach!
Wassalamualaikum ^^


Raisa Vs Isyana

Sadar atau gak, datangnya penyanyi baru Isyana Sarasvati belakangan selalu diidentikkan dengan penyanyi cantik Raisa Andriana. Ya gak sih? Isyana adalah The Next Raisa karena mereka memiliki beberapa kesamaan. Suara yang merdu dan paras yang cantik tidak bisa dielakkan dari keduanya, yaa. Hmm.. Bahkan, ada segelintir orang yang dengan sinis mengatakan bahwa Isyana adalah tiruannya Raisa. Is that TRUUE?


Siapakah Isyana? Isyana, gadis kelahiran 2 Mei 1993 yang ternyata lama tinggal di Belgia. Gadis cantik berkesan cuek nan misterius ini sejak berusia 16 tahun telah menerima beasiswa dari pemerintahan Singapura untuk sekolah di Music Performance at the Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapore, dan di tahun 2013 ia mendapatkan gelar Diploma in Music Performance. Lalu, Isyana kembali mendapatkan beasiswa melalui program Bachelor of Music with Honours Funded Degree Programme, di The Royal College of Music (RCM) London.. Wow! :O

Isyana kini sudah merilis single pertamanya di tahun 2014 dengan judul "Keep Being You", lho. Ada yang sudah dengar? Sudah lihat videoklip yang eyecatchy itu? Agak kaku sih yaa keliatannya, muehehe. Mungkin karena pertama kalinya buat vklip dan 'gaya'nya Isyana ini agak sedikit cuek ketimbang girly. Vklipnya so girly sih, yaa. Well, nama Isyana makin berkibar ketika dia membawakan lagu terbarunya bertajuk "Tetap Dalam Jiwa". Lewat single keduanya ini, Isyana berhasil masuk nominasi Female Singer of the Year dan Breakthrough Artist of the Year di ajang NET 2 Indonesian Choice Awards 2015 yang digelar Mei 2015 lalu. Ajang bergengsi tuh ya, bisa dibilang pure gak ada kontaminasi keperluan politik uang didalamnya. (sotoy.com) Daaaan, dengan event tersebut, nama Isyana semakin melambung di dunia musik tanah air. Congratulation teh Isyanaa.



Raisa, kelahiran 6 Juni 1990. Kini, Raisa sudah memiliki dua album. Di album pertamanya yang bertitle sama dengan namanya, RAISA, Raisa berhasil memikat banyak orang dengan lagunya “Serba Salah” pada tahun 2011.
Dua tahun kemudian Raisa merilis kembali album terbarunya yang diberi nama “Heart to Heart” dengan lagu-lagu yang tak kalah kece dari album sebelumnya. 
Raisa memang udah banyak mengukir prestasi di dunia musik Indonesia. Di antaranya yaitu Penyanyi Pendatang Baru Terbaik di AMI Award 2012, Persembahan Vokal Terbaik Dalam Lagu (Artis Baru Wanita) di Anugerah Planet Muzik 2012, Female Singer Of The Year Indonesian Choice Award 2014, bahkan menyabet Best Asian Artist di Net Asian Music Awards 2014. Range vokal suaranya yang tebal nyaris tak punya saingan. Merdu dan khas sekali.

Lalu, kenapa sih mereka dibanding-bandingkan? Bahkan para fansnya saling bertengkar di sosial media bernama Instagram?

Isyana Sarasvati dan Raisa

Kalau dilihat-lihat tipikal wajah mereka hampir sama, khas Indonesia. Tinggi dan bentuk tubuh juga rambut panjang yang terurai pun, nyaris sama. Mereka sama-sama memikat. Raisa dinilai mempresentasikan keanggunan wanita Indonesia. Sedangkan Isyana, terkenal dengan gayanya yang cuek dan casual, memiliki karakter wajah tegas nan jutek membuat orang lain penasaran dengan sosoknya.

Isyana tak bisa se-pop Raisa, karena basicly dia terlahir dan lebih banyak mempelajari musik klasik ketimbang pop, sebab itu ia menyebutkan genre musik yang ia ambil adalah Exploration of pop. Kemudian Raisa juga bukan penyanyi pop-jazz setipe Andien. Lebih tebal, beberapa lagunya cukup nge-beat dan renyah.  Namun, liukan suaranya mulus dan mantap. Suara Raisa adalah originalitas dirinya. Pun, begitu dengan Isyana. Pasti sudah banyak yang tahu, lantunan syahdunya Isyana di single kedua, "Tetap Dalam Jiwa". Tempo lagunya bisa berhenti di bagian-bagian tertentu dan dilafalkan Isyana dengan rapih. Sangat sulit ditiru.

Akhir kata, Isyana adalah penyanyi dengan keunikannya yang memberikan warna baru di dunia musik Indonesia. Tidak pas rasanya jika mencap dia sebagai tiruan Raisa. Karena mereka berdua adalah penyanyi yang nyaris sama namun tetap memiliki kelebihan masing-masing. Musik Indonesia patut berbangga dengan dua penyanyi ini. Selain merefresh iklim persaingan di dunia musik, mereka juga memperkaya keberagaman solois di kategori wanita.

Lalu, meme ini menjadi hits disekitar kita, godaan terberat laki-laki bertambah menjadi: "Harta, tahta, Raisa dan Isyana. :P

Meme Raisa dan Isyana. (dok. istimewa)

Cara Mudah Untuk Berhemat

Assalamualaikuum boiboo? (Sekarang nyapanya ibu2. Alhamdulillah yah, Alloh sudah menuliskan takdir saya menjadi seorang emak (kece) saat ini :p). Etapi semuanya juga saya sapa kok, gak cuma boibo aja kan yah. Secara pembaca budiman ini mayoritas yang lagi nyari tau apasih XLence Apprentice itu. Haha. Jadi weh bulak balik ditanyain ina inu sama first jobber endonesah. Buat para calon apprentice, sukses ya kaliaanss. ^^ 

Sekali-kali ngasih saran yang bermanfaat yah buat buibu, khususnya. Umumnya buat kalian semuah. Apasih tipsnyaa? Sekarang semua harga lagi pada mahal ya, bok. Harga listrik naik, ayam naik, telor naik. Gaji? Gaji apakabar gaji? Gaji mah udah fixed aja kalah sama inflasi tiap taun yah moms, kalo itu gaji/penghasilan gabisa naik 10% pertahunnya. 

Jadi kita musti apaaah? Musti ber-HEMAT! Hmm... Susah lho ngajak orang berhemat. Ngajak berhemat ke diri sendiri aja masih suka susah *selftoyor :/  Nah, apalagi ngajak orang. Ngajak pasangan? :3 Godaan apa aja sih yang sering godain kamuu? makan enak dan bergengsi? Pakaian-pakaian lucu? (jilbab2 lucu termasuk ya boiboo! lol) Promo tiket murah buat liburan seru? Barang-barang mewah yang blink-blink? 

Wey! Udahlah.. jangan banyak gaya dulu, deh. Saya juga gak suka sih disuruh berhemat. Apalagi sama bibih. lol. Piece ah bibih muach :* Mimih akan berjuaaang huwoow~ 

Tapi saya selalu punya waktu-waktu di mana saya merasa perlu ngerem. Karena saya adalah anak pajak kerja sebagai akunting interest pada financial planning yang masih ada Padang-padanganya dan bergolongan darah A. Kebayang gak, harusnya saya terlahir sebagai seseorang yang sangat perhitungan sekali? WKWK. (Padahal mah khilap-khilap dikit ya sering juga. Dikit tapi sering lol :p) 

Jadi gimana caranya supaya bisa mudah melakukan penghematan sodara-sodara?

Pertamaa. Coba cek pengeluaran tersier. Pengeluaran tersier teh naon sih naad? pengeluaran yang ‘gak penting’! Jadi, POTONG dulu PENGELUARAN 'GAK PENTING' yang terjadi hampir di setiap hari. Taunya itu pengeluaran gak penting? Coba kalian bayangin kalau gak beli barang (atau makanan) itu, apakah hidup kalian akan tetap baik-baik saja? Mungkin akan ngerasa gak happy sih, tapi kalian tetep baik-baik aja. Nah, POTONG deh biaya2 gak penting itu! Biaya apa yang akan banyak dipotong disinj? Yasss! Daftar pengeluaran lifestyle kalian akan ngantri panjang untuk dipotong disini. 

Contoh: 1. Makan diluar 21 kali dalam seminggu.  (Yagimana dong naaad, kita kan keluarga kekiniaan. Kita kan anak muda yang gajinya gak abis-abiis~) Terseraaah. Disini saya akan tetep bilang kalo makan diluarnya cuma 7kali dalam seminggu masih bisa idup, kan? Coba rasain, pengeluaran bakal turun drastis! Bisa masak sendiri itu berkah, walaupun gak seenak masakan resto dan gak semenderita makan mie, tapi uang lebihannya bisa kasih uang atau barang ke orang tua. Alhamdulillah, disyukuri :') 

2. Ih gue mah gaenak mulutnya kalo sehari gak NYETARBAK Nad, kayak ada pait-paitnya gitu. Kopi di dispenser kantor udah cukup, kan? Harus banget nyetarbak? Dana naik haji udah siap? Pendidikan anak tiap taun naik terus lhoo~ 

Keduaa. Cari barang penggantinya. Barang subtitusi. Untuk penghematan yang ini, biasanya terdapat di sisi pengeluaran rutin. Kita gak bisa menghilangkan begitu saja biayanya, makanya perlu cari penggantinya. Apa saja sih yang bisa boibo lakukan? Coba ganti merek minyak goreng, odol, softener, deterjen dkk. Ganti buah impor mahal ke buah lokal murah, ganti salon spa mewah ke pijat refleksi di mall, kalo bisa krimbat-lulur-massage sendiri dirumah ya kenapa engga? Minta bantuan pasangan, misalnya. Main krimbat-krimbatan yuk, Pah. Jadi gantian gituu. Selain hemat, kalian semakin romantis. Ihiw. (Warning: kalo efeknya jadi 'kekasur' hal ini diluar tanggung jawab penulis) jugak pindah dari taksi ke angkot atau commuter. Semua itu, manfaatnya sama, tapiii harganya lebih rendah. Selain bisa berhemat, dijamiin kita makin disayang pasangan. :)) 

Ketigaaa. Yuk, mari kita ubah kebiasaan kita. Coba deh perhatiin gaya hidup kita. Kebanyakan gaya atau gak sadar sama kemampuan? Gak akan jadi masalah kalau memang mampu. See, tapi kenyataannya lebih banyak yang ngaku gak busa nabung atau merasa kekurangan padahal sebenarnya bisa dan cukup. Karena lifestyle kita ini langsung berdampak besar terhadap pengeluaran kita. Contoh: Kebiasaan nyolok alat elektronik lalu gak dilepas colokannya setelah selesai. Penggunaan AC yang kemudian membuat bengkak biaya listrik karena tetap menyala seharian. Penggunaan lampu yang berlebihan, kita bisa manage berapa watt yang sebenarnya dibutuhkan untuk masing-masing ruangan, sehingga bisa menghemat biaya listrik.  Nanti, hitung berapa banyak pengeluaran yang bisa kalian hemat cuma dengan 3 tips sepele di atas?

Laluu, coba deh belajar jujur sama diri sendiri. Apakah kita sudah berada di level gaya hidup yang memang sudah pantas kita nikmati? Atau selama ini cuma banyak gaya aja tapi gabisa nabung? :p

Yuk ah, cek gaya hidup kita dan temukan penghematan dimana-mana. Trust me, it’s not that hard. It’s just your life. :)


inspired by: Ligwina Hananto

Welcome to Digital Innovation


Lately, GoJek sedang gencar-gencarnya diperbincangkan di media sosial, menjadi artikel-artikel di koran konvensional. Hal itu menunjukkan bahwa GoJek sebenarnya sudah diterima masyarakat dengan cukup baik. 

Walaupun tetap ada pro-kontra didalam kisahnya, karena memulai sesuatu yang inovatif dan mendapatkan tempat di benak khalayak. Kini, pendapatan seorang tukang ojek yang meningkat drastis dikisahkan di berbagai media. 

Beritanya, jika mereka rajin mengambil orderan, tak tanggung-tanggung ya pendapatannya bisa mencapai belasan juta. Mengesankan sekali! Apakabar deh kita yang tunggang langgang kerja kantoran hihi. 

Nah, keajaiban Gojek itu nyatanya terletak pada kreativitas pendirinya, yes, Nadiem Makarim mengombinasikan social innovation, kekuatan teknologi aplikasi dan manajemen rantai. Lalu, teknik pengkombinasian ini menjadi dasar untuk sebuah terobosan inovasi dan usaha bisnis masa kini. 

Siapakah Nadiem Makarim? Pria muda asal Jakarta ini alumnus Harvard Business School (yang katanya sekolah bisnis terbaik di muka bumi :p). Berdasarkan gelar yang sudah ia capai, bukan hal yang sulit bagi Nadiem untuk melamar kerja di Wall Street dengan gaji puluhan ribu dollar per bulan. Tapi dia memilih pulang ke tanah airnya, lalu membangun bisnis yang memberdayakan kaum menengah ke bawah, dengan inovasi teknologi sosial. Memanfaatkan kekuatan aplikasi digital dengan maksimal

Tidak hanya itu, para pendiri Gojek dan para pengurus managementnya juga diisi oleh para alumnus sekolah bisnis terkemuka yang salah satunya ialah University of Chicago. Selain itu, mereka juga pernah bekerja di perusahaan-perusahaan kelas dunia.Maka dari itu, disisi kualitas, SDM yang mumpuni ini menjadi salah satu alasan bahwa Gojek setara dengan mutu SDM di perusaahaan top seperti Google, Microsoft ataupun IBM. 

Mereka, tidak bisa disangkal lagi, adalah bagian dari orang-orang berotak management terbaik di tanah air.So, perusahaan GOJEK ini sebenarnya perusahaan apa siichh? Gojek adalah perusahaan penyedia jasa transportasi (ojek -khususnya) yang dasarnya ada pada inovasi teknologi aplikasi.

Gojek dengan keajaiban aplikasinya yang dapat memotong masa tunggu (re: ngetem) abang ojek untuk mendapatkan penumpang, mengefisiensikan waktu yang dihabiskan oleh drivernya dengan sangat efektif, sehingga menghasilkan nominal yang cukup besar bagi para driver untuk satu hari kerja. Kesuksesan aplikasi tersebut dapat dilihat dari banyaknya calon pelanggan yang sudah mendownload aplikasi Gojek yang  sangat user friendly, sehingga memudahkan kita melakukan pemesanan order pengiriman (baik itu jasa antar orang, dokumen atau barang). Kemudian ribuan order itu, didistribusikan oleh perusahaan ke ribuan armadanya, yang berada pada titik paling dekat dengan calon konsumen, secara langsung, saat itu juga.

Dengan cara kerja seperti itu, produktivitas tukang ojek naik dengan sangat signifikan. Dan apa yang akan terjadi saat produktivitas naik secara dramatis? Well, yass income mereka juga bisa melompat ke nominal yang jauh tinggi. Betul, 10 juta perbulan. Luar biasa, bukan?

Menurut beberapa artikel, hal seperti ini mirip dengan prinsip legendaris perusahan-perusahaan hebat Jepang seperti Toyota, salah satunya. Ketika masa tunggu inventorynya bisa dibuat menjadi zero, maka pendapatan mereka dapat melesat cepat.

Gojek mungkin salah satu keluwesan inovasi sosial berbasis teknologi, yang berdampak positif bagi kaum menengah ke bawah. Jika salah satu tujuannya ialah mengentaskan kemiskinan, maka kekuatan sebuah aplikasi yang diolah dengan cerdas ini jauh lebih powerful daripada teriak-teriak di depan kantor DPR atau istana negara.

Tapi kenyataannya, inovasi sosial yang cerdas dari Gojek ini (maupun perusahaan lain) tidak semulus yang kita bayangkan, selalu ada tantangan maupun tekanan dari beberapa pihak. Saat ini, seperti yang kita tahu, bahwa Gojek neniliki dua tantangan yang bisa menghancurkan bisnisnya.

Apakah itu? Yang pertama adalah resistensi dari para tukang ojek pangkalan. Ini adalah gambaran yang menyedihkan dari proses inovasi teknologi, ketika kejeniusan ide dengan mudahnya akses yang kita dapatkan dengan teknologi harus berhadapan dengan kekuatan otot yang tidak bisa menerima proses kemajuan zaman.

Tantangan kedua yang juga bisa menggoyahkan bisnis Gojek datang dari rival yang tak mau kalah strategi, Grab Bike. Perusahaan dengan main business yang sama yang berasal dari pengusaha Malaysia. Dengan dukungan modal hingga 2.5 triliun, Grab Bike mengibarkan bendera perang. Mereka dengan sigap meluncurkan “predatory pricing war” : tarif promosi ojek Grab Bike hanya Rp 5 ribu kemana saja (tarif promosi Gojek 10 ribu, dan kini sudah naik ke 15 ribu).

Lalu, strategi mereka merambah ke penghasilan para drivernya. Grab Bike membuat perjanjian 90% upah dari total order untuk para armadanya, sementara Gojek hanya 80%. Tak tanggung-tanggung, Grab Bike juga memberikan program berangkat umroh kepada pengojeknya yang berprestasi.Apakah Gojek akan bisa mengatasi tantangan dari dua dimensi yang berbeda itu dengan sukses?

Lipstik 50k

Haloooow~
Assalamualaikum!

Pengen rajin nulis lagi nih. Mudah-mudahan bisa istiqomah yay. Aamiin.
Terus kita nulis apa dooong?
Nulis yang pernah hits dijamannya aja yaa. Tulisan tentang kekinian.

Berawal dari kehebohan meme ini





Eterus di counter attack sama suamisuami. Lol :))))




Yaa bener sih yaa, gak kebayang punya laki ngerti masalah pergincu-an.
Nah terus, gincu-gincu ini emangnya buat saposeeh? Bukan. Bukan buat memukau para lelaki disana. Kata cewe-cewe itu sih gituu. Emang ada gitu laki-laki yang mikirin harga gincu situ?
Begitu kamu pake lipstik ABH, terus ada laki komen:
"wow lipstiknya 500.000an ya? Bagus yaah, matte banget"
*Yakali -___- *hororajah *hororgaksih?
Jadi buat siapaaa?
Gue pribadi, saat gincu belum se-ngehits sekarang, ada seorang temen yang seneng banget pamer pake gincu apa hari ini di path. Dan dia bahagia banget pake lipstik. Sampe ada memenya:



Kemudian, penasaranlah saya. ((Anaknya gitu, suka pengen tau aja)). :p
Akhirnya nyobain deh gue (yang mana pake gincu sekedar tuntutan profesionalisme kerjaan), jadi ikutan temen yang asik dengan lipstiknya. Entah kenapa emang begitu dipake, kok ya jadi moodbooster bangeet. Gaktau yah, bawaannya bahagia gitu abis pake lipstik. Lucuw ajach :3 Mungkin yang biasanya pucet, jadi lebih seger. Ngaca juga jadi seneng ya, mukaku rasa cerahan. ahihik. Senyum teruus. Kerja jadinya semangat, hari kok kayak lebih produktif aja. Balik lagi, mungkin karna suggest dari lipstik itu tadi. Well..

Nah, ternyataaa.. Selain ada yang bahagia sendiri dengan memakai pewarna bibir, ada juga yang menganggap ini sebagai ajang kompetisi para cewek-cewek. Kokbisa? Yabisaa, orang doi yang bilang sendiri kalo pake lipstik biar gak kalah kece dibanding perempuan lain. Errr.... -__-
Jadi kalo ada cewe-cewe pake lipstik keceh yang rame siapaa? Ya cewe-cewe lainnyaa. Cowo? (mayoritas) Gak ngerti! wk.

Tapi ya mudah-mudahan kita ga harus mengalami nasib seperti cewe-cewe diatas yaa. Asal ga berlebihanm, rapih dan enak diliat aja, cukup. Karna daripada ribet mempermasalahkan gincu, ada yang lebih krusial dibanding itu...




Selamat Sore dan Terima Coklat :))

Mimih vs Bibih (1.0) #Opening #Ninja

--OPENING--

Jadiih, terinspirasi dari blognya-istri-temen-gak-terlalu-deket-saya, doi bikin percakapan-percakapan kocak antar suami istri. Karena sepasang pasutri itu terlahir dalam keadaan lucu (terpaksa muji *lol), jadilah kehidupan rumah tangga mereka seru dan penuh celetukkan humor.

Daaaan, berhubung gue (MERASA *anaknyasukabaper lol) memiliki kesamaan dalam kisah rumah tangga, rasanya memang sayang kalo percakapan-percakapan kocak kami hilang begitu saja ditelan bumi.

Disinilah kalian akan menemukan sosok dingin tapi cool (NAON SIH NAD, DINGIN TAPI COOL. wk) suami saya menjadi begitu liar dan menggemaskan. HAHA.

Enjoy!

--NINJA--
Jam 22.00-an
*Kelonan* *becanda becanda gemes dikasur*

M: *ndusel-ndusel bibih*
B: aku mau tidur
M: *cubitcubit pipinya*
B: iiihh..
M: kenapa sih?
B: aku mau tidur..
M: yaudah tidur aja, yee
B: jangan gangguin aku *sambil nunjuk pipi* *kiyut banget *lol :))))))
((tibatiba))
*brbkbrbkrbrkbrk* (orang lari kenceng buanget depan jalan rumah)
B: ADA NINJA!
M: .......


HUAHAHAHAHAHAHA *ngebayangin Ninja beneran*

-End-

Selamat Satu Tahun telah Menjalani Hidup Bersama

Suamiku, 
Aku berharap suatu hari kisah cinta kita tertuang dalam sekumpulan tulisan-tulisan. Di sana, mungkin ada cerita bahagia. Jemari kita begitu lincah mengetik cerita-cerita indah pada keypad masing-masing. Kita menuliskan kata-kata cinta. Menceritakan keajaiban-keajaiban yang Tuhan berikan. Sementara waktu tak terasa melaju semakin larut. 

Tentang tulisan-tulisan itu, aku akan selalu mengingat waktu yang kau sisihkan sekedar untuk menuliskannya. 
Disela kantuk atau sibuk aku memaksamu menuliskan sesuatu, tentang perjalanan cinta. Dan seperti biasa, kau mungkin akan menolak karena bukan begini cara cintamu, namun aku akan tetap memaksa. Ingat itu. 

Siapa yang berinisiatif menuliskan cerita-cerita ini, mungkin suatu saat anak-anak kita akan mempertanyakannya. Mereka membaca paragraf demi paragraf tentang kisah ayah ibunya di sebuah rumah yang kita cicil dengan susah payah. 

Lain waktu, mungkin aku akan menuliskan tentang duka dan beratnya percintaan dan kehidupan. Tentang air mata dan pelukan untuk tetap bertahan dan tenang. Saat mata kita sembab dan berpelukan erat. Saat kita takut dan saling menguatkan. Agar mereka belajar tentang jatuh bangunnya kehidupan dari apa yang telah kita arungi. Bahwa hidup tak selamanya indah, tapi akan cukup indah sekalipun berat, ketika kita percaya bahwa banyak cinta diantara kita dengan kita, diantara kita dengan Tuhan. Ada iman yang menguatkan, ada agama yang memberi acuan. 

Tahukah, matamu menguatkanku? Pelukanmu menenangkanku. Kejujuran dan perilakumu menyatakan kau mencinta tanpa kata. Yang terkadang aku tetap ingin mendengarnya dari bibirmu. Yang terkadang aku masih ingin melihat tulisannya dari jemarimu. Yang terkadang aku ingin diberikan kejutan kecil yang manis. Katakan, tulis dan lakukanlah bila cinta. Membuatku berbahagia tidak salah, bukan? Lagipula, kamu perlu tahu bahwa itu adalah sumber kekuatan untuk menjalani hidupku selanjutnya. 

Suamiku, aku tak pernah berharap salah satu dari kita mendahului yang lain untuk menunggu hari akhir di alam selanjutnya. Kau selalu tau bahwa lebih baik aku yang lebih dulu meninggalkanmu atau kita pergi bersama daripada aku harus ditinggalkan. Aku tidak pernah bisa membayangkan tidur tanpa menciumi baumu, terbangun tanpa melihatmu, bergurau tanpa melihat tawamu, hidup sendiri dalam kenangan-kenangan yang sudah kita tata sedemikian dalam, bersama. 

Kelak, mungkin cucu kita akan bertanya tentang kakek neneknya, sambil menunjuk-nunjuk wajah kita dalam album photo dengan jari-jari mungilnya. Mungkin kita tidak punya cukup waktu untuk menceritakan seluruh lika-liku hidup kita, namun semoga mereka mengerti bahwa kita berdua telah menghabiskan waktu-waktu terbaik untuk mencintai dan mendidik orangtua mereka dengan segala yang kita miliki. 

Suamiku, 
Nanti, kisah kita akan tertulis pada beberapa tempat yang berantakan dan tak utuh untuk bisa menjelaskan detail hidup kita; semua kekhawatiran yang sudah kita lewati, semua doa yang pernah kita panjatkan, semua tangis yang pernah kita curahkan, semua salah yang kita sesali, semua tawa yang membahagiakan, semua yang pernah kita dapat dari pelukan erat atau yang hilang dalam genggaman. 

Tetapi semoga tulisan itu cukup untuk mengabari masa depan bahwa kita pernah melewati masa lalu yang tak dapat tergantikan. 

Tentang waktu, apa yang mesti kita risaukan? Aku sedang mencoba meyakinkan diriku bahwa bukankah hari ini adalah esok yang kemarin pernah 
kita khawatirkan? 

Maka, mungkin sebaiknya aku harus bersikap tenang karena hari ini aku lebih mencintaimu dari kemarin, meski tak sebesar yang akan kuberikan di kemudian hari. Dan aku harap kau pun begitu. 

Selamat satu tahun menjalani kehidupan bersama. Tuhan telah menitipkan satu mahkluk mungil yang kadang tangisannya mengagetkan kita. Selanjutnya, mungkin akan ada dua atau tiga mahkluk lagi. Semoga ke depan, kehidupan dapat memberikan banyak hikmah dan kebahagiaan sehingga kita bisa sukses di hari pembalasan, kelak. 

Selamat berjuang disana, dimanapun. 
Salam rindu yang tak terlukiskan, 
Istrimu.

8 Juni 2015 - C: Facebook's Note

Malam Tiba

Kemudian kota ini memasuki malam
Didalam sendiriku melihat jari-jemari mungil itu
Sambil mengingat-ingat wajahmu
Dekat, hanya berjarak beberapa puluh kilometer saja
Namun malamku tanpa genggaman tanganmu terasa hampa
Sehari tanpamu, ada yang kurang. Ada yang hilang
Lagu-lagu cinta kini begitu mellow ketika terdengar, saat sebelum-sebelumnya ku pikir semua lagu cinta sama, biasa saja

Entah, sampai kapan akan selalu ada drama ketika perlu berjauhan
Maaf, untuk selalu memberikan tangisan ketika harus untuk itu. Maaf, untuk selalu berat melepaskan.
Rapuh...

Malam ini orang-orang masih sibuk berlalu lalang. Sekumpulan manusia yang pagi-pagi sudah pergi, petang bahkan malam baru pulang.
Seperti percakapan kita yang tak habis sebelum kantuk datang. Yang selalu aku rindukan setiap paginya, saat tak bersama. Tahukah?

"Akankah aku selalu menangis ketika kita harus berpisah?"

Seiring berjalannya waktu, kedewasaan akan membawa aku pada senyuman manis sebelum berpisah ketika harus, aku harap.

Melanjutkan kehidupan dari satu bagian ke bagian yang lain.
Dengan percaya bahwa semua akan tetap baik-baik saja
Bahwa hati yang lain akan tetap menjaga dan setia
Bahwa hati yang lain juga merasa merindu dan akan tetap mencinta.
 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon