Wanita butuh BUKTI bukan JANJI


Lelaki jantan adalah lelaki yang ketika mencintai
berani MENIKAHI. datangilah wali perempuan itu
yaitu AYAHnya. . .
Bukan dengan rayuan gombal dan sejuta janji, karena
wanita tak butuh JANJI tetapi butuh BUKTI. . .
Ketika menikah sudah jelas dan ada kewajiban dan
hak-hak sebagai suami istri, kalau pacaran apakah kewajiban
dan haknya? Apa ada?

Dan untuk saudariku, wahai para wanita sholehah. . .
Janganlah mau jika diajak berpacaran... pilihlah lelaki yang
paham ilmu agamanya karena dia akan selalu
memuliakan wanita. . .


Ini gue dapet dari salah satu postingan salah satu member di grup Josol. hhmm.. bagus yah, dan yang posting laki-laki pula. Cumaaa, apakah dia sejantan postingannya? who knows.
yaaa, jangan sampe aja postingan bagus-bagus gini, ternyata yang mosting (memposting) ga sebagus postingannya. (ribets deh nad:P)

Intinya, nasihat yang terkandung dalam paragraf tersebut baik, even sangat baik! Namun sangat jarang laki-laki yang memahami hal tersebut loooh. *atau memang niatnya hanya main-main a.k.a belum serius untuk sesuatu hal yang sakral tersebut?

Hanya Tuhan dan tukang ojeg yang tau jawabannya :P














Sooo, pantaskanlah diri kalian (juga saya), untuk mendapatkan pasangan yang baik budi pekertinya, agamanya, nasabnya, dan maisyahnya ;)

2 comments:

  1. Sebetulnya postingan diatas itu ditujukkan kepada siapa? Kalo ditujukkan kepada semua laki-laki (yang artinya yang non-j juga), tentu perlu ada penjabaran akan pentingnya lebih memilih opsi nikah dibandingkan pacaran.

    Karena semua laki-laki belom paham secara menyeluruh esensi menikah. Dan paradigma mereka hanya menganggap bahwa nikah hanya untuk mereka yang telah mapan. Padahal menikah adalah milik semua orang tanpa menitik pandangkan pada kemampuan finansial semata. Setuju? Hehe. :)

    Namun, kalo postingan tersebut ditujukkan kepada remaja jokam saja, nggak perlu lagi maparin esensi menikah. Karena secara logika-asumsi, tentunya mereka udah paham. Jadi sebelum maparin hal tersebut, nalarnya harusnya udah connect, apa substansi dan tujuan postingan kamu.

    (Tapi entahlah jika ada remaja jokam yang masih enggak tau makna postingan kamu, mungkin baiknya "ditendang" ke pondok aja biar jadi paham. HEHE.)

    Karena kan postingannya dibaca oleh semua orang toh? Meskipun diblog-blog sebelumnya mungkin udah pernah dipost, namun bukannya jadi runut, runtut, dan logis jika disampaikan juga esensi dari menikah. (justopinion). Atau males nulis lagi ya? Hehe.

    Secara akumulatif pesan yang dikandung dalam postingan diatas relatif umum dalam jokam, namun karena ini isinya nasihat atau wasiat kebaikan pasti jadi ada maknanya. Setuju kan? Hehe.

    Semoga kelak siapapun yang baca postingan tersebut jadi termotivasi agar bisa konsisten menjalankan syariat agama khususnya dalam hal hubungan antar sesama lawan jenis, yang nantinya hopefully meningkatkan kefaqihan dan ketakwaan dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai hamba alloh. Setuju lagi kan?
    *Dari tadi setuja-setuju mulu. -_-

    Hehe. :)

    ReplyDelete
  2. ini komen terpanjang yang pernah saya dapatkan. selamat mas aguuung #terharu x'D

    intinya: gausah munafik lah, dijokam pun, yang seharusnya tau pacaran gaboleh, tetep aja masih banyak prakteknya, ya kaann?

    pun, yang katanya serius mau menikah. tapi ga berani melamar juga banyak kaann?

    jadii, ini ditujukan buat semua pembaca setia saya *sok eksis xP*

    yaa, siapa aja yg bisa ngambil manfaat dari postingan ini :))
    amiin amiin..

    AJKK mas agung ^^

    ReplyDelete

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon