Resume Seminar Ada Apa Dengan Cinta dan Sabarmu Bunda? (Part 3)



Assalamualaikuum.. maaf part 3 agak lama yaa. Harap maklum dengan kesibukkan ibu RT yang kurang jelas dan mood nulis yang syalala syubidubidu damdam (naon? wqwq)

Lihat postingan sebelumnya disini yaa: http://nadyavaizal.blogspot.co.id/2016/11/resume-seminar-ada-apa-dengan-cinta-dan_24.html?m=0


So, here it is.. enjoy~

Ibnul Qayyim menjelaskan,
”Kalau orang yang sedang dilanda asmara diperintahkan untuk memilih diantara kesukaannya pujaan mereka dengan kesukaannya Allah, pasti dia akan memilih yang pertama. Ia (orang yang dilanda asmara) pun lebih merindukan perjumpaan dengan kekasihnya, ketimbang pertemuan dengan Allah Yang Maha Kuasa. Lebih dari itu, angan-angannya untuk selalu dekat dengan sang kekasih, lebih dari keinginannya untuk dekat dengan Allah”.

And this is how love works, kurang lebih lah ya. Jadi para orang tua, mengerikan sekali ketika di hati tidak ada cinta kepada Allah dan Rosulnya. Kepada siapa lagi kita dan anak-anak kita akan melabuhkan cinta kita yang hakiki? Karena dunia hanyalah sesuatu yang fana.

Maka, bagaimanakah usaha kita sebagai orang tua untuk menanamkan benih keimanan kepada anak-anak kita? Teh Kiki memberikan tips & triknya sebagai berikut:

1. Mengajarkan Ilmu yang menumbuhkan, mengokohkan dan menyuburkan keimanan. Segala ilmu pengetahuan yang kita kenalkan kepada anak, tetap diarahkan menuju keyakinannya terhadap Islam. Bahwa Allah menciptakan segala sesuatunya dengan alasan terbaik yang Dia miliki.

2. Memberikan teladan dalam amal sebagai buah dari keimanan. Mencontohkan dalam perbuatan sehari-hari karena anak belajar dari apa yang mereka lihat untuk mereka teladani.

3. Menjaga dari segala sesuatu yang akan merusak keimanan. 

4. Menggali hikmah kejadian sehari-hari agar semakin menyuburkan keimanan. Bercerita, sharing, diskusi dalam family quality time, selain mempererat kasih sayang dan kelekatan diantara personil keluarga, juga menambah keimanan karena disetiap cerita atau diskusi selalu ada hikmah yang bisa dipelajari.

5. Memastikan keistiqomahan islam. Cek dan ricek, bagaimana anak (dan juga kita) mengenal, mengamalkan dan menyanyangi keislamannya.

Tidak lupa pula, teh Kiki juga menambahkan usaha-usaha apa saja yang dapat orang tua lakukan dalam mengenalkan Rasulullah Saw kepada anak:

1. Menjadikan sirah Rasulullah SAW dan para nabi sebagai kurikulum wajib pendidikan anak dalam keluarga
2. Mengkorelasikan kejadian yang kita alami dengan kehidupan Rasulullah SAW baik perbuatan maupun perkataan beliau
3. Menghadirkan sosok Rasulullah SAW sebagai idola bagi anak serta menghindari segala hal yang membuat anak mengidolakan yang lainnya

Jika engkau tidak memenuhi hatimu dengan cinta pada Allah dan Rosul, pasti ada cinta lain dalam hatimu

Karena generasi yang produktif tidak akan menghabiskan waktu mereka hanya untuk berkorban demi seseorang yang kelak, belum tentu akan menjadi istri atau suami mereka. Oleh sebab itu, PR kita sebagai orang tua ialah (juga) menciptakan suasana yang produktif, sebagaimana yang teh Kiki bagikan, yakni dengan cara:

1. Membantu anak mendapat informasi yang benar dan penting untuk bekal hidupnya
2. Melatih anak untuk memiliki kemampuan mengambil, menggabungkan, membandingkan, dan menggunakan informasi yang dimiliki untuk diterapkan dalam konteks baru dan keterampilan konseptual
3. Melatih anak untuk memiliki kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan
4. Melatih anak agar dapat bersikap dan berfikir secara rasional serta bertindak secara efektif dalam menghadapi lingkungannya
5. Melatih anak untuk memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah
6. Melatih anak untuk memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru
7. Melatih anak untuk menemukan atau menciptakan masalah baru yang menjadi peletak dasar munculnya pengetahuan baru
8. Memastikan mereka selalu dalam kegiatan produktif dan terhindar dari kesia-siaan
9. Merangsang anak untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial dan kondisi ummat
10. Bantulah mereka menemukan potensi, minat dan bakat mereka sedari dini, serta siapkan sarana dan prasarana yang menunjang pengembangannya.
11. Merangsang anak untuk memiliki visi misi hidup dan mengarahkan energi mereka untuk meraih visi misi tersebut
12. Menyediakan berbagai sarana untuk mengaktualisasikan diri mereka dalam kegiatan yang bermanfaat
13. Mengajarkan life skill dan melatih kemandirian.

Semoga dengan usaha-usaha yang dapat kita perjuangkan ini, anak-anak kita senantiasa melampiaskan energi mereka pada hal yang positif, juga mendapatkan kepuasan batin dan kebermanfaatan yang positif baik untuk mereka maupun lingkungan sekitarnya sehingga kita mendapatkan karunia juga rahmat dari Allah SWT serta menjadi jalan terkabulkannya doa-doa positif kita. Aamiin..

Fighting! 
xx
 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon