Tidak

Kemungkinan tidak. Saat semua hal yang tidak diharapkan terjadi, dan terjadi di depan mata. Saat hal-hal yang sulit diminta, dan itu nyata.

Hati ini membatu. Padahal aku tidak menginginkannya. Tidak sama sekali. Hanya berusaha menjadi kuat. Kuat didalam.
Aku melupakannya. Padahal tidak.
Aku menyimpannya, rapat-rapat, sampai ia benar-benar terkubur dan habis ditelan bumi. Alih-alih aku berharap ada yang membukanya, sambil tersenyum penuh tanggung jawab. Mimpi itu, salah. Ia tidak searah dengan mata angin. Sehingga tersadar, api itu harus dipadamkan tanpa berharap suatu saat akan menyala. Terang.

Akan ada perjalanan menata hati dan mengobarkan api bersama yang tepat. Yang hembusan anginnya searah dengan mata anginku.

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon