Kasihan Anak Anakku

ini ditulis pada tanggal 10 Juni 2010.

sadar ga sadar saya mendapatkan dampak psikis dari berita tersebut. hal ini membuat saya semakin tidak respect, antipatu, terhadap mereka yang tidak memiliki ketakwaan. keboborokan moral kian menjadi jadi disetiap tahunnya. lemahnya keimanan dan lunturnya prinsip yang saya pertahankan sudah sejak lama pun juga saya rasakan.
jadi ingat peristiwa hebohnya miyabi setahun lalu. begitu cepat berita meluas dan menyebar. korban korban tidak bersalah pun ikut menanggungnya, siapa? --> ya, anak anak. para penerus agama. penerus bangsa.
jujur, pada awalnya saya pun tidak mengerti miyabi itu apa, sejenis benda atau makanan apa, yang ternyata (karena rasa ingin tahu saya) dia itu adalah icon artis porno dinegara lain.
miris. saya yang telah berusia 19tahun (pada saat itu) saja tidak mengerti apa apa tentang hebohnya seorang miyabi, apalagi anak anak?
lalu apa persamaannya dengan kasus yang sekarang?
semua media mem-blow up berita tentang 2artis kenamaan tersebut, yang ironisnya para penggemar tidak hanya dari kalangan remaja, orang tua, namun dari kalangan anak anak pun ikut mengidolakan mereka. merupakan suatu hal yang lumrah apabila tokoh idola yang menjadi pujaan hati masyarakat, gerak gerik, tingkah laku, tutur katanya, dicontoh oleh penggemar. sangat disayangkan apabila para penggemar tidak dapat memfilter apa apa yang mereka lihat pada tokoh idola mereka.
makanya para 'ulama selalu mengingatkan suatu hadits yaitu : jadikanlah nabi kalian, Muhammad SAW sebagai idola kalian, yang dapat dicontoh dan diteladani perilaku mulianya. dan jangan pernah mengidolakan manusia lain secara berlebihan, karna tidak ada yang lebih pantas diidolakan daripada kalian selain nabi Muhammad SAW.

kali ini untuk mereka kalangan dewasa 17tahun keatas, sepatutnya tau, mana yang baik/buruk. lalu bagaimana dengan mereka yang berada dalam kalangan remaja-anaka anak? dimana sisi psikologis di dalam diri mereka sangat sangat ingin tahu (seperti saya tentunya *teteeepp*narsiiss*:p) suka bereksperimen, cenderung berpikir pendek? ini jelas sangat membahayakan apabila informasi yang mereka dapat tidak lengkap, dalam artian mereka hanya tau tiga dari tigapuluh impact, kebaikan juga kekurangan tentang informasi tersebut.
mulanya mereka mereka si korban yang polos, tidak berdosa (atau belum berdosa:p) tidak mengerti apapun mengenai hal tersebut. namun, kenyataannya mereka dipaksa untuk mengetahui hal tersebut oleh lingkungan yang kurang baik.
masih ingat jargon ini : "berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia." -Ir. Soekarno-
lalu bagaimana bisa kau guncangkan dunia, apabila pemuda pemuda di era ini dijajah dengan segala hal yang membuat mereka agresif tidak bertanggung jawab, atau pasif, bahkan salah langkah, atau yang jelas jelas saat ini, yaitu, salah mengidolakan seseorang.
mereka (anakanak), masih terlalu kecil, mereka belum mengerti tentang hal hal yang "sangat dewasa" tersebut. namun sangat disayangkan, mereka yang saya kategorikan sebagai anak anak ini sudah amat dekat dengan dunia maya (bukan luna maya:p) internet dan teman temannya juga sudah sangat akrab dengan keseharian mereka.bukan hal yang tidak mungkin mereka membuka mesin pencari paling hebat : google. tulis kata kuncinya, klik, VOILA! semua yang mereka inginkan, bisa terlihat dan tertera disana. sungguh jauh berbeda dimana masa masa saya ketika masih menduduki SD.
yah, lagi lagi kita dikembalikan pada dalil "tidak ada suatu tahun yang lebih "jelek" daripada tahun setelahnya" -al ayah-
oleh karena itu beberapa bulan ini, para 'ulama, mubaligh, mubalighot sering mengingatkan dan menyarankan agar generasi penerus tidak terpengaruh pada kondisi zaman yang semakin rusak. acara acara pembinaan generasi penerus di mesjid supaya di semarak semarakkan, agar para generus senang, terbiasa dan betah melakukan kegiatan di mesjid. sehingga ikatan agama ini semakin kencang, tidak lepas hingga akhir hayat kita masing masing. amiin.

2 comments:

  1. Ladies . . Kalo menurutku hal ini perlu penerapan strategi baru. Ini perlu di jadikan masalah serius buat Umat MUSLIM, karena memang hal kaya gitu daya tariknya luar biasa.. Lingkungan sekarang berbeda dengan lingkungan kita dulu. Inilah era Informasi segalanya bisa kita dapat dengan instan.... Nah sekarang tu untuk nyuruh bocah bocah dengerin pak Ustadz ceramah aja susah nya sangat. Beda kalo lagi nonton Spongebob. Ya ga..? Apalagi yang dewasa yang sudah punya mindset sendiri :D makin rumit hehe...

    Tulisan yang bagus. . Applause buat kamu,.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih.. soalnya pernah jadi gurnya bocah2.. jadi kepikiran aja :')

    ReplyDelete

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon