Tanya Aku?

Dapet beberapa pertanyaan yang diajukan Aan Mansyur ke Bernard Batubara. Aku coba tanyakan beberapa pertanyaan tersebut ke diri aku dengan beberapa modifikasi dan tambahan lainnya. Nampaknya seru. :)

Ceritakan tiga hal dari masa kecilmu.
Aku bermain segala permainan, termasuk permainan kampung, di rumah. Entah itu permainan perempuan atau laki-laki. Layang-layang, bermain karet, benteng, kelereng dan memanjat pohon pun aku bisa. Aku bebas, bahagia dengan aktivitas permainan di rumah.

Di sekolah aku pemalu, kurang percaya diri dan sedikit pintar, jika dibanding teman-teman yang selalu dibantu ibunya membuat pekerjaan rumah, sedangkan aku, tidak. Ibuku punya prioritas lebih penting, adikku. Belakangan, aku memaklumi. Sekalipun saat kecil, aku tidak mengerti.

Aku terbiasa melakukan semuanya sendiri, aku dituntut dewasa dan aku menjadi lebih dewasa dari usiaku. Well, sekalipun wajah dan keimutan-ku, tidak. Hahaha.

Angka favorit? Kenapa?
Tujuh. Entah. Mungkin karena ada unsur ‘u’ dalam pelafalan angka tersebut. Seperti dalam kata ‘ungu’.

Ceritakan ritual pagimu.

Mencari handphone, melihat sudah pukul berapa pagi ini. Mengecek notifikasi. Melongok ke jendela, mengecek mesjid di depan asrama, sudah ramaikah? Minum air putih. Duduk, mencari botol air mineral yang aku letakkan di sebelah kasur, dekat jendela. Biasanya aku minum air putih cukup banyak, karena aku selalu kehausan setelah bangun tidur. Terdiam sejenak, lalu berwudhu dalam keadaan masih agak pusing, karena tidurku kurang, tapi yasudahlah.

Apa kebiasaan buruk yang ingin sekali kamu singkirkan?

Menunda. Apapun bisa saja aku tunda selama tidak ada urgensi yang berarti. Ingat, aku bisa menunda apapun. Termasuk pekerjaan kantor saat ini, dan aku malah mengetik jawaban pertanyaan ini.

Tiga pertanyaan paling tidak kamu harapkan dari orang lain? Kenapa?

Karakter suaminya seperti apa? Apa amalan andalanmu sehari-hari? Berapa gaji kamu di kantor?
Its too privacy, right, uh?

Menurutmu, apa yang harus terjadi di halaman pertama dan terakhir sebuah novel untuk membuatnya berhasil?

Tenang, menceritakan permulaan yang sederhana tapi mengesankan di halaman pertama. Berakhir dengan menyimpulkan kejadian-kejadian, mulai dari hal yang remeh-temeh hingga rumit, lalu menimbulkan kemungkinan-kemungkinan baru.

Kegiatan apa saja yang bisa membuatmu berhenti melakukan kewajibanmu?

Apapun yang menyenangkan untuk dilakukan saat itu. Oh, I’m so perceiving, yeah? :’

Yang kamu sesali, terakhir kali?

Papa. Aku rindu. (Biarlah hanya aku yang mengerti kalimat tersebut).

Apa warna kesukaanmu? Kenapa?

Ungu dan Putih. Karena aku suka permen karet Lot*e rasa anggur, sedari TK. Dan putih, suci. Aku suka saja. Ungu mewakili, ke-tidak-jelasan yang sering aku lakukan. Putih, mewakili hatiku. Percaya hatiku putih? Haha.

Lima benda yang selalu kamu bawa ke mana-mana?

Ponsel. Dompet. Tas. Kacamata. Dan, Jam tangan.

Satu hal mengesankan yang sering kamu pikirkan belakangan ini.

Mata aku dan dia bertemu, tak sengaja. Agak lama. Kemudian aku baru tau artinya lirik lagu atau sebuah frasa yang cukup sering muncul, “tatapanmu menghunjam jantungku.” Rasanya agak aneh setelahnya. Tidak bisa aku ungkapkan.

Hal indah yang mungkin jarang dipikirkan orang lain, namun kamu beberapa kali memikirkannya.

Meninggal dengan cara khusnul khotimah, sekarang. Bertemu Alloh, rasul.

Dua hal tentang dirimu yang tidak diketahui umum dan jika kamu katakan mungkin mereka kaget.

Sebenarnya aku lebih senang sendiri, berpikir tentang aku dengan aku. Aku berpotensi sangat centil terhadap suami. Mengagetkan? :P

Ceritakan tentang persahabatan yang ideal, menurutmu.

Saling berbagi. Suka, duka. Menasihati, tidak ada iri dengki. Menghormati dan mengakui kelebihan masing-masing dengan sportif. Melengkapi kekurangan masing-masing berazaskan kasih sayang. Melakukan hal-hal remeh namun tidak pernah membosankan. Melakukan hal-hal bodoh dalam batas kewajaran dan menertawakan diri masing-masing. Menangis bersama. Berpelukan. Mensupport. Menambah wawasan masing-masing tanpa saling sok tahu. Tidak ada perdebatan yang keras karena saling merasa benar, namun perdebatan karena saling melengkapi. Rindu dengan kebersamaannya, jika harus berjauhan. Bermimpi bersama. Mengagumi. Oh, sahabat.

Siapa tokoh yang paling ingin kau temui?

Nabi Muhammad SAW. Sekalipun aku takut dan sadar masih penuh dosa untuk bertemu dengannya, tapi aku ingin. Sangat ingin.

Siapa penulis yang kamu bayangkan jadi suamimu? Kenapa?

J.K Rowling atau, yah Dewi Lestari. Jika mereka adalah laki-laki dan beriman kepada Alloh secara Quran Hadits dengan sebaik-baiknya ketakwaan. Mungkin tidak akan pernah membosankan menyelami isi kepala dan hati mereka.

Bikin satu pertanyaan yang belum pernah kamu tanyakan kepada diri sendiri dan jawab!

“Kapan kamu akan berhenti mencintai orang yang mencintai kamu dan kamu cintai?” “Nanti. Setelah dia berhenti mencintai aku. Atau, mengkhianati.”

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon