Cinta

Perasaan abstrak ini mungkin sama seperti sebelum-sebelumnya.

Namun tetaplah itu hanya sebuah kemungkinan, karena tetaplah saya tidak dapat memperhitungkannya, tetaplah saya tidak dapat menganalisanya.

Tak ada tolak ukur yang jelas atas perasaan tersebut. Kemudian, apa yang membuatnya jadi berbeda? Caranya, subjeknya, kejadiannya, waktunya, pengharapannya, do'anya, ya.. semua hal tersebut menjadikan ceritanya berbeda. Rasanya berbeda. Harunya berbeda. Khidmatnya berbeda. Bahkan, kalo saya boleh lebay, saya mau bilang, rasanya denyut nadinya pun menjadi berbeda. Hehee..

Tahun demi tahun, bulan demi bulan, bahkan detik demi detik setiap orang melakukan perjalanan hidupnya. Menjadi cerita baru ataupun meneruskan cerita hidup, hanya tergantung daripada paradigma yang diambil oleh individu masing-masing. Hanya pengharapannya saja yang perlu dipertahankan, menjadi lebih baik, terus lebih baik, dengan cara yang baik, sehingga mendapatkan ganjaran yang baik dari Yang Maha Pencipta Segala.

Setiap orang sukses memiliki masa lalu, pun setiap orang gagal tetap memiliki masa depan. Pilihan ada ditangan kita, untuk memilih. Masa lalu ada untuk menjadikan kita lebih bijak daripada sebelumnya, dan masa depan ada untuk segala pengharapan Hebat.

Maka hidup dimasa kini dengan seimbang, waspada dan siap dimasa sekarang, membuat perencanaan dan melakukan sesuatu untuk masa depan dengan belajar atas masa lalu adalah pilihan tepat. Kemudian, atas pengharapan yang hebat diatas, ketidaksempurnaan membatasi. Kekurangan atas diri mengganggu, rasa membutuhkan orang lain semakin besar. terbesit pertanyaan siapa yang nantinya akan membantu, siapa yang nantinya akan menemani, dan siapa nantinya yang akan melengkapi adalah sebuah awal dari pengharapan besar atas hidup. Atas kesempurnaan terjaganya agama. Atas ibadah yang suci dengan keputusan menjalani kehidupan bersama, membuat keluarga sakinah mawadah warohmah. Indah..

Dan suatu saat, masa itu datang. Waktu yang tepat nan indah. Cara yang manis lagi benar. Membuat haru dan bersyukur penuh atasnya.

Rasa yang ditunggu-tunggu setiap insan, rasa yang dimiliki sang Kholik, rasa cinta yang putih, yang dianjurkan atasnya supaya mencintai seseorang dengan rasa mukhlis lillahi ta'ala..

Dan aku menanti rasa itu, sebuah rasa atas segala doa.
Sebuah rasa yang menyimpan kompleksitas didalamnya.
Sebuah rasa yang menjadi awal perjuangan untuk bersama mencari jalannya surga.
Sebuah rasa atas segala luapan rindu kepada yang memiliki tulang rusuk.

Sebuah rasa, atas cinta yang mudah-mudahan selalu karena Alloh untukmu,
Lelakiku...

- Note Facebook 21-4-2012

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon