Review 5cm


Kategori: Buku
Jenis : Sastra & Fiksi
Penulis : Donny Dhirgantoro

…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlukan cuma .. kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa… percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu..


Assalamualaikum pembaca terhormat! :D
Sekarang aku lagi suka baca lagi niih, yap.. setelah sekian lama gak pernah update buku, sekarang hobi ini muncul lagi. Mungkin karena kesibukkannya sekarang hanya sebagai pekerja yang sometimes ngebosenin, dan menjenuhkan kali yaa.. jadi butuh hiburan seperti nonton, jalan-jalan, baca buku dan semacamnya. Hihi. Terus, jadi galau juga kalo udah punya suami, lucu kali yaa, kerja jadi gak jenuh #plak! #teteep X'D Jadi inget waktu jaman skripsi, udah minjem buku banyak, tapi gak ada yang dibaca. maklumlah ya sok sibuk :')

Eh, kepanjangan prolognya! :P Okay, berawal dari sini, mungkin gue akan mulai posting tentang review buku-buku yang udah pernah gue baca. Ini pertama kalinya gue posting review buku di blog. Huhuu. Doakan supaya lancar barokah yaa.. aamiiin :P *lebay!

Buku ini sebenarnya sudah cukup lama gue denger dari beberapa temen gue yang merekomendasikan agar membaca buku ini, seperti biasa, gue bersemangat dan .. lupa. HAHAHA. Maklum, kebanyakan pikiran, yah walaupun suami belom punya, tapi gue banyak pikiran loh! << Bangga tidak pada tempatnya :') #spam

Akhirnya, karena ngobrol banyak tentang buku, tulis dan lain sebagainya dengan Khalid Saifuddin di twitter, dan kebetulan dia punya buku 5cm yang dimaksud, jadilah gue pinjem bukunyaa!

Pertama baca, halaman satu, sepuluh, duapuluh ... Ini apa ya? kok bete gue lama-lama. Katanya keren? Mana?! Manaa?! Terus, gue stuck dihalaman 30an gitu.. Agak lama, untuk mengumpulkan mood membaca gue karena udah kecewa dihalaman-halaman pertama.
Dengan hormat kepada Bapak Denny, disamping gue emang bukan penulis, dan gak bisa nulis bagus, sebagus penulis penulis dengan tulisan terkenal mereka (ribet :p), gue cuma mau komen aja tentang gaya tulisan yang kurang enak menurut gue, mungkin karena gue terbiasa baca novel terjemahan, nah biasanya kata-katanya teratur, rapih, atau karena sebelumnya pernah baca novelnya Dewi Lestari, dan gayanya beda, jadi agak gimana gitu sama novelnya Om Donny ini. Terus pengadaan cerita/komunikasi yang agak berlebihan, kesannya jadi tidak natural malah seperti dibuat-buat macem sinetron Indonesia gitu deh.. Bahkan, sotoynya gue gue malah ngerasa, ini gaya bahasanya lebay kayak jaman gue SMP, yang suka nulis novel-novel asal gitu. << minta digampar :P:P:P:P

Teruuuss.. gue sempet stuck lagi dihalaman 60an gitu, karena sok sibuk, pindahan kos sama belum nemuin sesuatu yang bikin gue penasaran buat baca. Sampe akhirnya mereka (Riani, Genta, Ian, Arial sama Zafran) berencana berpisah selama 3 bulan. Nah ini baru mulai gue tertarik, penasaran dengan apa aja yang bakal terjadi sama mereka bertiga, masing-masing.

Tapi tetep secara global, gue kurang suka dengan gaya bahasanya si Om Denny ini, bikin jidat gue mengernyit, kok gini.. kok gini.. << pembaca tidak budiman, banyak komentar :P
Udah gitu yaa, ditambah, potongan-potongan lagu, hampir disetiap sesi.. sometimes gue ngerasa, aduuhh Ooomm.. ini apabanget siiihhh -_______- Kebetulan gue juga kurang gaul, jadilah gue gaktau lagu-lagu apa yang didenger, dan dinyanyiin mereka :') dan hal itu, ya jelas menambah sedikit keluhan gue. HAHAHA.

Kerasa banget pasti kangennya! secara 3 bulan gak ketemu. Gue sama temen-temen gue, sebulan gak ketemu gak cerita ceritaan aja berisiknya banget-banget. Apalagi 3 bulan, wuahahaha bisa nengok semua orang yang ngeliat kita berempat lagi kangen-kangenan dengan hebohnya. :'D

Ceritanya Riani Zafran, sinetron abis. Gue gaksuka tiba-tiba mereka chat dan mati lampu. Selalu, apabanget deh menurut gue. Yang paling seru ceritanya Ian, secara baru Januari kemaren gue merasakan "HEBOHNYA DUNIA PER-SKRIPSI-AN" danitu, emang karena niat banget deh. Kalo gak niat, gak akan. Yang bikin terharu, setelah banyak kesusahan, selalu ada jalan. Dan jalan itu bukan kebetulan, melainkan rahmat dari Alloh yang diberikan setelah usaha berdarah darah kita. Great!

Well, makin kebelakang, gue mulai maklum dengan tulisannya Om Donny, baiklah.. Gakpapa.. kemudian terbiasa, nah setelah itu kejutan kejutan mulai terjadi di setiap sesinya. Hidup mereka yang makin seru, kemudian pertemuan mereka di stasiun, (Kalo gue dan temen-temen pasti bakal lebih heboh lagi dari itu :P) Perjalanan Mahameru, wah mulai seru, tegang, nangis, terharu, bersemangat, campur aduk deh! gue melupakan, masalah tata bahasa, gaya penulisan beliau, gue terhanyut dengan ceritanya #Tsaaahh~

Gue suka saat Om Donny Dhirgantoro menggambarkan keindahan Mahameru, Ranu Pane dan Ranu Kumbolo. Keindahan Bromo juga dan potret sekelumit kehidupan masyarakat menengah ke bawah di Indonesia. Tapi tetep, secara pengalaman gue naek kereta ekonomi Jakarta-Jombang, buat gue gak awam dengan cerita beliau. Hanya sajaa, gue paling dilarang beli makanan sembarangan di kereta, pernah sekalinya laper banget, beli makan dikereta dan alhasil sakit perut parah. Gue kasian sama mereka yang kurang beruntung itu, tapi disampaing itu, gak semua mereka yang kurang beruntung itu berhati jujur, dan banyak juga loh yang nyebelin. Jadi cuma mau share, kalo dikereta gakperlu terlalu naif begitu, jangan terlalu percaya dan kasian sama seseorang. Banyak orang jahat diluar sana dengan berbagai cara mereka. itu aja sih.. ya mungkin basicly, mereka baru 'ngeliat' pemandangan itu, jadi yaa.. kaget sekaget kagetnya. kalo yang udah biasa, ya biasa aja, apalagi yang udah tau gak semua dari mereka baik, jadi menurunkan niat baik kita juga. (Padahal seharusnya gak gini ya guys, tetep aja baik walaupun diantara mereka belum tentu semua baik :))

Jadiii, formalnya kurang lebih singkatnya begini, lima sahabat yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun dimulai dari masa SMA itu, Arial yang ganteng dan berbadan atletis sehingga sama yang lain dijulukin Rambo, Riani yang cerdas, aktif, ambisius namun berhati lembut sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang cungkring dan suka berlagak seperti seorang penyair, Ian yang lucu, santai dan paling subur badannya, dan Genta yang bijak, gampang beradaptasi dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Mereka selalu menjalani hari-hari bersama, nongkrong di rumah Arial yang punya adik cantik bernama Arinda atau di SMA mereka sekalipun mereka sudah lulus. Mereka punya kegemaran yang aneh-aneh mulai dari mengunjungi kafe dari yang termahal dan yang termurah, nonton konser kemudian setelahnya menonton layar tancap. Kemudian, perpisahan sementara mereka terjadi karena setiap hari mereka bertemu ceria dan tertawa bersama akhirnya mereka merasa jenuh antara satu sama lain, dan di saat seperti itu, mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan baik itu hanya SMS sekalipun.

Saat itulah mereka menemukan hal-hal baru yang memperkaya hidup mereka sebelumnya, walaupun mereka agak agak galau juga karena ingat sahabat-sahabatnya. Banyak kejutan yang terjadi setelah 3 bulan mereka tidak betemu. Dan akhirnya pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dimana sebuah perjalanan ini mereka sebut dengan perjalana hati, penuh dengan keyakinan, cita-cita, mimpi, dan cinta. Perpisahan dan perjalanan yang mereka lewati ini ternyata telah membuat mereka menjadi manusia yang sesungguhnya, tidak hanya seonggok daging yang hanya bisa bicara, berjalan, dan punya nama.

sedikit cuplikan bagian-bagian yang keren dari buku ini :

“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu… cuma…”


“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”

“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”

“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”

“Serta mulut yang akan selalu berdoa….”


“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”

“Percaya pada… 5 centimeter di depan kening kamu.”


Rekomend deh bagi yang mau baca, khususnya buat yang lagi patah semangat, butuh semangat dan semacamnya. Efeknya sangat membantu untuk tujuan hidup kalian! Budayakan membaca! Dan ...

Enjoy ...


Foto: http://khalidsaifuddin.blogspot.com/2012/09/khalids-blog-rebirth.html

2 comments:

  1. Keren Mbak Resensinya! Hehe..

    Emang setiap orang tuh pasti punya selera masing-masing dalam menikmati tulisan seseorang ya. Saya juga gitu, bertahun-tahun seneng baca novel terjemahan, agak aneh juga waktu pertama kali nyoba baca novel asli Indonesia. Tapi Kalau menurut saya, justru novel Indonesia yang proper (bahasa Indonesianya apa ya, pantas gitu? itu yang memang percakapannya dibuat semirip mungkin sama percakapan sehari-hari. Kalau novel asli Indonesia percakapan antar tokohnya dibuat mirip kaya novel terjemahan, menurut saya malah terkesan kaku dan dibuat buat.. hehe.

    Anyway, itu semua kembali ke selera masing-masing orang. Oh ya, Mbak tau nggak klo Donny Dhirgantoro, Pengarang 5 cm ini juga udah ngeluarin novel keduanya yang berjudul "2". Kali ini, gaya bahasanya lebih serius, lebih dewasa, lebih tertata juga. Mungkin lebih pas sama seleranya mbak Nadia :)

    ReplyDelete
  2. Khaliidd.. maaf baru baleess.. kemaren jumat sok sibuuk, terus kalo di HP gaaenak bales komennya. hehehee. Terimakasih atas komennya lhoo :P

    Hmm.. menanggapi komen kamu kalo pake bahasa indonesia sehari-hari... novelnya Dewi Lestari juga pake bahasa sehari-hari kook.. tapi lebih natural, jadi gini, kalo aku diposisi si pemeran-pemeran itu, kayaknya gak gitu. kurang natural menurut aku, bahasanya masih sinetron indonesia banget gituu :3 << selera

    Novelnya Dewi Lestari, gak kaku loh.. Bahasanya manusia lah. at least, percakapan aku kurang lebih sama, satu selera kita. :PPP

    Waahh.. sip! nanti dicoba bacaa \:D/
    ajkk sudah komen panjaang :D:D:D:D

    ReplyDelete

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon