Mengalir seperti Air

Karena perjalanan hidup setiap insan sudah ada yang mengatur.

Baiklah, karena kehidupan itu berliku-liku dan penuh kejutan. Benarkah penuh kejutan? ya, saya persilahkan anda kembali mengingat segala hal yang telah terjadi beberapa jam kebelakang. Apa yang telah terjadi dengan tanpa anda duga-duga? Sepele saja, seperti "ah ini dia cincin ku yang aku cari!" atau yang sedikit lebih rumit, ketika kau berjalan sebelum berangkat kekantor/kekampus tadi, kemudian bertemu dengan ibu-ibu lusuh menggendong anaknya yang kehausan dan ia mengharap diberi beberapa perak oleh para pemakai jalan. Kemudian tidak ada satupun yang peduli, karena mereka disibukkan dengan tujuannya, dan dikuasai oleh nafsunya untuk mencapai sesuatu yang bersifat ke-duniawi-an. Saya akui saya mungkin pernah melakukan hal itu, bagaimana dengan anda?

Kembali, bahwa hidup itu penuh kejutan, apakah seseorang akan terkejut atas pertemuan dengan ibu-ibu lusuh tadi? mungkin tidak. Mungkin hal biasa bagi dia bertemu dengan peminta-minta dijalan. Tapi apakah ia merencanakan akan bertemu dengan ibu itu pagi ini? Tidak. Apakah ia mengharapkan akan bertemu ibu itu pagi ini? Tidak. Lalu bagaimana menurutmu, apakah itu sebuah kejutan? Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak kita sangka-sangka dan tidak kita rencanakan bukan? Untuk contoh yang lebih jelas, ketika ketinggalan kereta hanya karena sepersekian menit. Sebuah kecelakaan terjadi sepersekian detik. Dan lain sebagainya, kejutan yang memberi haru, duka ataupun suka dan bahagia.

Lalu apakah hidup sejatinya dibiarkan saja mengalir seperti air? Seperti apa hidup yang mengalir seperti air itu? Bisakah seseorang mendefinisikannya dengan lebih rinci? Saya kehilangan bentuk atas sebuah kalimat tersebut, hidup mengalir seperti air. Sudut pandang mana yang mereka ambil? Mengalir sesuai dengan apa yang kita inginkankah? Berarti menjalani hidup sesuai dengan kesukaan kita, hasrat hidup kita. Apakah passion kita sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua? Kala tidak, apakah itu disebut mengalir seperti air?

Atau mengalir sesuai hawa nafsu masing-masing individu? Melanggar ini-itu, lakukan saja, memuaskan hawa nafsunya selagi di dunia. Ya, mengalir.. sesuai hawa nafsu, Tapi sadarkah itu melanggar peraturan yang telah ditentukan Alloh Rasul, lalu apakah itu yang disebut dengan mengalir?

Atau malah biarkanlah hidup mengalir sesuai ketentuan-ketentuanNya? Menjalani aliran yang telah ditentukannya. Namun sudah jelas setiap ketentuannya, membutuhkan perjuangan berdarah-darah untuk menyelesaikannya. Seperti ketika sangat haus, namun diwajibkan berpuasa. Ketika sedang main game terfavorit kemudian adzan maghrib dan diharuskan segera berwudhu lalu menjalankan perintahNya. Mengalir taat dengan peraturan, namun berjuang habis-habisan melawan hawa nafsu pun, bagi saya pribadi bukanlah mengalir. Kemudian bagaimana? Seperti apa? Absurd.

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon