Click

Terinspirasi dari notes temen saya, Mas Aulia.
Saya jadi tertarik memperbincangkan kata 'click' ini. Kemudian, didedikasikan kepada pembaca setia yang telah lam menunggu tulisan-tulisan segar saya di facebook, maaf belakangan saya lebih mengapresiasikan tulisan saya pada blog pribadi. :)
Oke, nikmatilah ini..

Click?
Apa itu? bisa dijelaskan lebih terperinci? bagi saya mungkin tidak. Tapi menurut Mas Aul, click itu terbagi dua, ada yang rasional, dan irrasional.
Click rasional adalah titik temu antara prasyarat yang diinginkan seseorang atas pasangannya, dengan keadaan yang sebenarnya pada diri orang lain. Ribet? hehe.. baiklah, saya berikan contoh:
Ketika A menginginkan jodohnya nanti adalah seorang yang sholeh, ganteng, kaya, cerdas dlsb. Kemudian dia bertemu dengan B yang notabenenya memiliki kriteria tersebut, maka terjadilah click atas A pada B. Inilah yang mas Aul maksud dengan click rasional.

Kemudian click irrasional, ini bagian yang seru menurut saya, semacam kimia yang keluar namun tidak dapat dipaksakan. Semacam perasaan membuncah yang tidak ada tolak ukurnya. Ya, hanya berbunga bunga saja ketika dihadapkan pada situasi (yang terlihat biasa) yang terjadi dengan subjek yang jelas dan tunggal. Contoh? oke.. Seperti ketika A berhadapan dengan B, kemudian B mengucapkan salam "Assalamualaikum" lalu A tersenyum seharian penuh. Bersemangat seharian penuh. Kenapa? Entahlah. Perasaan membuncah, berbunga bunga, tidak tahu asal usulnya. Inilah click irrrasional. Tak ada barometer yang jelas akan hal ini.

Masih menyimak?
Baiklah, kita teruskan.
Kemudian rasa 'click irrasional' bagi setiap orang adalah berbeda dalam hal memprioritaskannya. Ada yang berpikir bahwa rasa itu adalah penting, ada pula yang tidak memikirkannya. Bagi yang tidak memikirkannya, mereka hanya berkiblat pada prasyarat yang mereka ajukan. Ketika cocok dengan kriteria yang dimaksud, maka 'click' lalu Menikah. Ada yang berpikiran bahwa 'click irrasional' dapat tumbuh seiring berjalannya waktu. Tumbuh dengan dipacu oleh keadaan yang mau tidak mau harus bersama dalam suka dan duka. Ada pula yang terbentur oleh faktor usia, keluarga, dan lain sebagainya seperti yang telah dijelaskan oleh Mas Aul, pada note-nya.

Seperti mas Aul, bagi saya pribadi rasa 'click irrasional' adalah prioritas. Namun, rasa 'click irrasional' berpotensi ada, ketika telah melewati fase 'click rasional'.
Seperti ini, saya menginginkan jodoh saya adalah seseorang yang memiliki kriteria satu, dua, tiga kemudian saya bertemu dengan lelaki yang satu, dua, tiga maka potensi 'click irrasional' muncul. Hampir sama dengan mas Aul, ada proses 'seleksi tidak langsung' dalam otak saya ketika didekati lawan jenis. Bukan berarti hal tersebut menjadikan saya pemilih, bagi saya, itu hanya sebuah naluri kemanusiaan, bukan begitu?
Maka, dengan sadar dan dengan sengaja, saya menutup pintu hati saya atas rasa 'click irrasional' kepada orang-orang yang tidak memenuhi kriteria khusus saya. Ini seperti tersistem, dan baiknya memang seperti itu menurut saya, daripada salah pilih? ya kan?

Diluar daripada itu semua, rasa click irrasional tadi, tidak mutlak menjadi apabila seluruh syarat terpenuhi dan telah melewati fase click rasional, maka barulah tercipta click irrasional, tidak juga. Manusia tidak ada yang sempurna, benar? ketika A bertemu si B yang terpenuhi kriterianya, ada juga kemungkinan tidak terjadi kimia/click irrasional. Namun, ketika A bertemu dengan si C yang tidak terpenuhi seluruh kriterianya, A malah merasakan kimia atas C. Lalu bagaimana?
Istikhorohlah..

Bingung? hehe saya juga. Ribet ya bacanya? Intinya, nyamankanlah cara anda untuk menentukan komitmen yang anda harap sekali seumur hidup itu. Dan apapun treatment yang kalian gunakan dalam menunggu/menemukan pasangan kalian untuk berkomitmen dalam hidup bersama tersebut, baik itu tidak dengan cara click sama sekali, atau seperti saya, atau dengan cara apapun itu, tetaplah kembalikan pilihan anda dengan meminta petunjuk dariNya.

Inilah cara terampuh untuk meminta petunjuk.
Istikhoroh itu mendekatkan yang baik dan menjauhkan yang buruk atas kalian.

Bagi saya pribadi, Istikhorohlah cara saya untuk menghilangkan rasa click yang tidak pada tempatnya. Bagaimana bisa? ya, bisa.. Istikhoroh tempat saya meminta untuk menghilangkan kimia pada laki-laki yang bukan jodoh saya, dan mendamba juga mengharap dengan sangat atas kimia/rasa 'click irrasional' yang dicukup dan dikhususkan pada laki-laki yang nantinya berjodoh dengan saya.

Karena, Yang Maha Pembuat kejadian, hati, kimia, 'click irrasional', tau mana yang terbaik untuk hambaNya, maka pasrahkanlah perjuangkanlah dengan selalu meminta RidhoNya.. :')

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon