NHW 3: MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.


πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

❤ Surat cintanya di sini: http://nadyavaizal.blogspot.co.id/2017/02/surat-cinta-sehidup-sesurga.html?m=0
❤ Respon suami: Mesam-mesem. Terharu, saya gak sempat liat apakah matanya berkaca-kaca atau tidak. Karena suasana masih gelap setelah sahur, pagi tadi. Beliau langsung memeluk dan mencium kening saya. Ia mengucapkan syukur dan "I love you amih. Jadi kita liburan kemana? "

Pertanyaan ini bikin saya antara senang sama senang banget πŸ˜‚

Kebetulan memang bulan ini mendekati 1000 hari pernikahan.

Saya berharap kami selalu saling mencintai dan tumbuh menjadi pribadi serta orang tua yang jauh-jauh lebih baik lagi.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Anak pertama kamiπŸ‘Ά : 
Bismillah.. Lillahi ta'ala, semoga ini tidak termasuk dari bagian ujub, riya, atau takabur. Anak saya saat ini berusia 20bulan. Tentu saja, belum banyak yang bisa saya amati tentang minat apalagi bakatnya. Namun, seiring perjalanan hidupnya sejak lahir hingga sekarang, pasti ada sesuatu yang ia condong dan berbinar-binar ketika melihat/melakukannya. 

- Ia senang sekali dengan alat transportasi. Selayaknya seorang anak laki-laki, mayoritas mereka memang akan cenderung menyukai sesuatu yang terlihat maskulin, tanpa mereka sadari. Yang saya amati, anak saya ini senang sekali terhadap alat transportasi, truk, dan alat-alat besar sejenisnya, lebih dari alat transportasi yang lain. Selain itu, ia senang mengutak-atik mainan/gearnya, seakan-akan sedang memasang mur atau seperti menservice sepedanya. Dari sini, saya menilai anak saya sepertinya ada ketertarikan yang besar pada mesin/robotik. Kelak insyaAlloh, saya akan tetap memantik rasa ingin tahunya, dan membuat portfolio atas kegiatan-kegiatan yang berkaitan. Jika memang semakin dewasa kelak, semakin terlihat minatnya dalam hal ini maka saya insya Alloh akan memfasilitasi minat dan bakatnya sehingga potensinya semakin terasah, aamiin.

- Anak saya termasuk cepat menangkap maksud kalimat/pertanyaan yang saya berikan, ia juga aktif menjawab sehingga saat ini komunikasi kami sudah 2 arah di usia 20 bulan ini. Awal dia mulai berbicara/mengikuti artikulasi kata yang saya ucapkan di kisaran usia 9-10bulan. Saya pikir, ini juga kelebihan yang Allah berikan kepada anak saya, karena tidak semua anak cepat mencapai fase berbicara. Maka, saya insyaAlloh akan terus memupuk rasa ingin tahunya, dengan mengenalkan sesuatu yang baru kepadanya sekaligus menjelaskan. Saya juga insyaAlloh akan membiasakan ia untuk berpikir, memilih dan mengambil keputusan di sela-sela komunikasi kami. Untuk kemampuan speakingnya, insyaAlloh saya akan memberikan kegiatan-kegiatan sesuai usia yang bisa menyalurkan kemampuan berbicaranya sehingga menambah perbendaharaan kata, kemanpuan berbicara di depan umum, serta berbicara yang runut dan tepat. Mudah-mudahan diberikan kemudahan dalam prosesnya yang jika benar, ia memiliki bakat, maka semoga kemampuan berbicara/verbalnya bisa bermanfaat untuk umat.

- saat ini dia sudah bisa berkata tidak mau untuk seauatu yang memang ia tidak mau, bagi beberapa ibu mungkin disebut "ngeyel", tapi setelah menyelami ilmu-ilmu pengasuhan, saya berpikir positif bahwa anak saya memilik kepercayaan diri yang besar untuk mengemukakan ketidak-mau-annya. Jika sesuatu itu baik, maka saya perlu belajar lebih banyak kalimat produktif agar ia bisa merespon sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, saya senang ia memiliki keberanian dan percaya diri untuk mengungkapkannya.

- ia juga anak yang sensitif. Saya harap ia memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, sehingga bisa berempati terhadap orang lain serta mengekspresikan perasaannya dengan baik dan benar.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

πŸ‘©: Saya seorang life learner. Saya senang belajar, berpikir, menganalisa. Saya realistis.
Saya termasuk wanita yang bisa segala rupa pekerjaan domestik (dan lainnya). Simple, karena saya senang belajar dan selalu merasa tertantang untuk mencoba sesuatu yang tidak saya bisa. Saya diberikan seorang bayi laki-laki yang menuntut saya harus belajar lebih banyak karena keistimewaannya mengenai berat badan, alergi dan tumbuh kembang. Setiap saya mendengar hal negatif atau hampir menyerah, saya malah mendapatkan jawaban atas ikhtiar belajar saya serta doa-doa yang saya panjatkan. Sungguh Allah Maha Pemurah. Ma Syaa Allah.. Allahu Akbar.

Saya sudah mempelajari ilmu agama secara serius di pondok pesantren selama 3 tahun, ditambah lagi setahun setelahnya. Pun juga suami saya memiliki latar belakang yang sama, yakni pernah menjadi santri. Atas dasar ilmu dan potensi yang saya (dan suami) miliki, saya berharap saya (kami) bisa memberikan pemahaman-pemahaman yang benar sesuai tuntunan Allah rasul dibanding keluarga yang tidak memiliki latar belakang ini. Anak-anak kami sudah sepatutnya menjadi anak-anak yang lebih mumpuni keilmuan agamanya karena sumber ilmunya ada didalam rumah mereka sendiri. Saya berharap saya bisa memberikan yang terbaik dari yang saya miliki untuk anak-anak saya kelak. Sehingga merekapun bisa menularkan kebaikan-kebaikan ke lingkungan sekitarnya. Aamiin, insyaAllah, tabarokalloh.. mudah-mudahan Allah mudahkan jalan ini. Mudah-mudahan Allah izinkan anak-anak saya kelak menjadi alim ulama yang tidak mudah terombang ambing rusaknya moral dan zaman.

Saya mulai tertarik mempelajari ilmu perencanaan keuangan keluarga sejak tahun 2011, kemudian di tahun 2013 saya berkesempatan mengikuti seminarnya hampir setiap minggu dalam kurun waktu 6-9 bulan. Saya rajin membeli bukunya, saya mempraktekkan beberapa ilmu yang saya sudah saya ketahui. Saya harap dengan potensi ini, saya bisa membantu mewujudkan tujuan-tujuan finansial dalam rumah tangga saya. Aamiin, Bismillah..

Saya mudah berimajinasi dan merangkai sebuah cerita untuk anak saya. Saya jarang kesulitan dalam mengarang cerita anak khususnya. Saya berharap kemampuan ini bisa memberikan dampak yang baik untuk anak-anak saya ketika ada buku/tidak. Ketika bisa membeli buku/tidak.


d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

🏑: 
Mengkampanyekan ASI Ekslusif
Menularkan semangat dan kebaikan-kebaikan dari ilmu parenting yang telah saya pelajari
Membudayakan membaca buku sejak dini
Mengenalkan ilmu perencanaan keuangan keluarga yang jarang diketahui masyarakat awam.

Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Salam Ibu Profesional


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

0 comments:

Post a Comment

 
Nadyavaizal's Blog Design by Ipietoon